MESIR (voa-islam.com) - Seorang anggota parlemen Mesir dari Parta Salafy yang baru terpilih telah menyerukan mantan rekannya di organisasi Jihad Islam yang merupakan Amir Al-Qaeda saat ini, Sheikh Aiman Al-Zawahiri untuk kembali ke negara tersebut "dengan kepala tegak dan aman."
Aboud al Zomor, yang menjabat sebagai Amir pertama dari Jihad Islam Mesir dan kemudian dipenjarakan karena perannya dalam pembunuhan Presiden Anwar Sadat, mengatakan bahwa ia menyambut kembali Ayman Al-Zawahiri ke Mesir dan bahwa dia akan memberikan tempat berlindung yang aman, menurut laporan yang diterbitkan kemarin di Al-Sharq Al-Awsat. Laporan itu diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Yayasan Untuk Pertahanan Demokrasi.
"Ketika ditanya apakah ia melihat setiap bahaya dengan kembalinya Al-Zawahiri, al Zomor mengatakan bahwa 'dia bukanlah ancaman bagi Mesir, orang-orang seperti Al-Zawahiri berbeda dengan rezim sebelumnya dan mereka hanya berbahaya bagi rezim tersebut dan tidak untuk Mesir, dan sekarang dia sedang membebaskan Afghanistan dan Irak ...'" laporan tersebut menyatakan. Aboud al Zomor juga menyesalkan bahwa AS akan menentang kembalinya Zawahiri ke Mesir.
Zomor membantah memiliki kontak langsung dengan anggota Al-Qaeda, dan mengklaim telah meninggalkan kekerasan.
..ia menyambut kembali Ayman Al-Zawahiri ke Mesir dan bahwa dia akan memberikan tempat berlindung yang aman
"Aku sudah menjauhkan diri dari hal itu saat ini karena saya mengambil garis politik dan menutup halaman pada masa lalu, sebagai akibat dari pintu-pintu untuk aksi damai yang dibuka untuk kami," katanya kepada Al-Sharq Al-Awsat.
Zomor adalah salah satu pendiri utama dari Jihad Islam Mesir, kelompok Islam militan yang bergabung dengan Al-Qaeda. Sheikh Aiman Al-awahiri menggantikan Zomor sebagai amir kelompok tersebut dan memimpin merger dengan kelompok pejuang Islam pimpinan Sheikh Usamah bin Laden pada 1990-an.
Aboud al Zomor, yang dibebaskan bersama dengan Tarek saudaranya dari penjara pada 2011 setelah dipenjara selama lebih dari 20 tahun untuk peran mereka dalam pembunuhan Sadat, kini memimpin Partai Pembangunan dan Kemajuan, sebuah partai politik Islam Salafi yang memenangkan 16 kursi dalam pemilu parlemen Mesir baru-baru ini. Partainya bersekutu dengan Al Nour, bersama-sama mereka membuat Blok Islam, yang memenangkan 127 dari 498 kursi. Partai Zomor dan Al Nour menyerukan penegakkan syariah, atau hukum Islam. Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslimin, yang juga menyerukan hukum Islam, memenangkan 235 kursi di parlemen, partai-partai Islam memberikan total 362 kursi. Parlemen yang baru terpilih akan menunjuk panitia untuk menyusun konstitusi baru Mesir. (an/lwj)