ISRAEL (voa-islam.com) - Israel telah membentuk sebuah unit komando yang menyamar untuk melakukan misi pembunuhan dan sabotase jauh di dalam Republik Syiah Iran.
Menurut The Independent, unit komando tersebut dipimpin oleh Mayor Jenderal Shai Avital, mantan kepala sebuah regu pengintai elit, dan telah diperintahkan oleh kepala Angkatan Bersenjata Israel (IDF) untuk fokus pada pekerjaan menyamar.
Para pejabat Departemen Pertahanan Israel mengatakan unit itu telah diorganisir untuk mengkoordinasikan operasi-operasi penetrasi di negara-negara lain juga.
Teheran telah berulang kali menahan agen-agen intelijen Israel, AS dan Inggris yang bertanggung jawab atas upaya pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir negara itu sejak awal 2010 yang sejauh ini menewaskan empat orang.
Pada tanggal 11 Januari, seorang pengendara sepeda motor tak dikenal melekatkan bom ke mobil ilmuwan Iran Mostafa Ahmadi Roshan dekat Allameh Tabatabaei University di Teheran. Ia tewas akibat ledakan tersebut.
Pada 23 Juli 2011 orang bersenjata tak dikenal menewaskan Dariush Rezaeinejad, ilmuwan lain Iran, di luar rumahnya di Teheran.
Dua ilmuwan nuklir tingkat atas Iran menjadi sasaran serangan teroris kembar pada November 2010. Majid Shahriari, seorang profesor di Universitas Shahid Beheshti di Teheran, tewas seketika sementara Fereydoon Abbasi, sekarang kepala Organisasi Energi Atom Iran (IAEO), hanya menderita luka.
Profesor Masoud Ali-Mohammadi, seorang profesor di Universitas Teheran, juga dibunuh oleh jebakan ranjau sepeda motor di ibukota Iran pada Januari 2010.
Pemerintah Israel secara umum telah menolak untuk mengomentari pernyataan pejabat Iran dalam hal ini.
"Tentang kematian para ilmuwan-ilmuan ini , saya tidak tahu apa yang harus katakan, saya tidak tahu efek dari itu.. Fakta bahwa mereka terus bekerja pada program nuklir ini meskipun ditetapkannya sanksi berarti mereka ingin mendapatkan nuklir dan siap untuk membayar harga yang mahal, "kata Dan Meridor, Menteri Israel Urusan Intelijen dan Nuklir. (an/ptv)