HOMS, SURIAH (voa-islam.com) - Para aktivis Suriah berpaling menggunakan merpati pos untuk berkomunikasi satu dengan yang lain yang melintasi garis musuh karena tidak dapat bergerak bebas menyusul diputusnya jaringan telekomunikasi serta berdirinya pos-pos pemeriksaan yang dijaga ketat oleh pasukan pemerintah dan Shabiha, preman-preman Syiah yang pro kepada Bashar Al-Assad dan juga penembakan konstan terhadap mereka .
Seperti yang terlihat dalam video yang baru-baru ini di upload para aktivis di YouTube, satu pesan yang melekat pada kaki merpati itu berbunyi: "Dari aktivis di distrik Homs Lama untuk mereka yang di Baba Amr, silahkan beritahu kami apa yang Anda butuhkan dalam hal perlengkapan, obat-obatan dan makanan."
"Insya Allah, kami akan mengirimkannya kepada Anda," kata pesan tersebut, sebagaimana dilansir Telegraph.co.uk.
Pusat kota Homs telah berada di bawah serangan tanpa henti dari tembakan berat, tank, mortir dan granat roket sejak 4 Februari lalu.
Serangan itu telah menewaskan setidaknya 300 orang, menurut PBB, dan telah meninggalkan kota itu terisolasi dari dunia luar, termasuk juga dengan telekomunikasi dan listrik yang terputus.
Para aktivis mengatakan bahwa tembakan hebat dan gerakan yang terbatas, telah membuat mereka berpaling kepada merpati pos untuk mendapatkan pesan melintasi garis musuh.
..mereka sekarang terpaksa menggunakan merpati untuk berkomunikasi satu sama lain dalam lingkungan tertentu Homs yang berada diluar dari jangkauan walkie-talkie mereka..
Meskipun hanya terpisah dengan jarak tak terlalu jauh, para aktivis mengatakan mereka tidak dapat menjelajah dari satu tempat ke tempat lain karena pos-pos pemeriksaan diantara mereka dijaga oleh pasukan keamanan Suriah dan Shabiha, atau preman-preman Syiah pro-pemerintah.
Para aktivis meluncurkan pemberontakan mereka pada Maret lalu menggunakan situs jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter untuk menggalang dukungan.
Mereka mengatakan mereka sekarang terpaksa menggunakan merpati untuk berkomunikasi satu sama lain dalam lingkungan tertentu Homs yang berada diluar dari jangkauan walkie-talkie mereka.
Warga Suriah termasuk di antara orang-orang pertama yang menggunakan merpati sebagai utusan dan ini sering digunakan sebagai satu-satunya sumber komunikasi di wilayah tersebut menyusul pemutusan jaringan telekomunikasi oleh pasukan pemerintah.
Merpati pos sendiri merupakan burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan dan telah digunakan sejak zaman Romawi kuno. Merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar. (by/tlg)