HAJJA, YAMAN (voa-islam.com) - Kelompok pemberontak Syiah Houthi, yang ingin merebut dan mengambil alih distrik-distrik di kegubernuran Hajja di Yaman utara, dengan senjata berat menghujani beberapa desa penduduk di provinsi tersebut pada Selasa sehingga menewaskan lima orang anak bersama dengan ibu mereka.
Bentrokan berdarah masih terus menerus terjadi antara kelompok Syiah Houthi dan suku-suku dari Hajja yang menyatakan bahwa Syiah Houthi mencoba untuk memperluas dan mengambil alih beberapa distrik di kegubernuran mereka.
Juru bicara suku Hagoor dari Hajja, Zaid Arjash, mengatakan serangan pemberontak Syiah Houthi mengakibatkan ribuan orang mengungsi, menambahkan bahwa kelompok Houthi menargetkan pasar dan desa-desa penduduk.
Dia lebih jauh menunjukkan bahwa pemberontak Syiah Houthi menghujani sumur-sumur air dan sumber-sumber penghidupan warga dengan roket, menekankan bahwa kelompok-kelompok HAM dan media tidak peduli dengan penderitaan mereka.
Arjash menyebutkan bahwa pemberontak Syiah Houthi menggunakan senjata berat melawan para suku, meminta pemerintah untuk memikul tanggung jawabnya terhadap agresi konstan dari Syiah Houthi.
..serangan pemberontak Syiah Houthi mengakibatkan ribuan orang mengungsi, menambahkan bahwa kelompok Houthi menargetkan pasar dan desa-desa penduduk...
Kedua belah pihak mencapai kesepakatan Kamis lalu dimana kedua sisi melakukan gencatan senjata, membuka jalan yang diblokir, menaturalisasi situasi dan membentuk sebuah komisi untuk mengawasi perjanjian, namun perjanjian tersebut dilanggar beberapa jam kemudian oleh kelompok Syiah Houti.
Warga dari Hajja mengeluh bahwa pemberontak Syiah Houthi tidak mematuhi perjanjian-perjanjian dan mediasi sebelumnya, menunjukkan bahwa mereka selalu melanggar perjanjian dan hanya menggunakannya sebagai taktik.
Sementara itu laporan-laporan menyatakan bahwa pemerintah Yaman menahan sebuah kapal Iran yang penuh dengan muatan senjata saat kapal itu dalam perjalanan menuju ke pemberontak Syiah Houthi dekat pelabuhan Hodeidah.
Harian berbahasa Arab Alwatan menegaskan bahwa kapal itu memuat peluncur mortir, roket-roket anti tank dan senjata-senjata lainnya.
Sejak protes meletus di Yaman pada akhir Januari, pemberontak Syiah Houthi telah mencoba untuk memperluas kontrol mereka atas provinsi-provinsi utara seperti Saada, Amran dan Hajja.
Pada 26 Agustus 2010, pemerintah Yaman dan kelompok Syi'ah menandatangani perjanjian di Doha untuk merekatkan gencatan senjata rapuh untuk mengakhiri pertempuran sporadis sejak 2004, namun bentrokan pemberontak Syiah dengan suku setempat dan para pendukung Muslim Sunni masih menggoyang wilayah tersebut. (st/yp)