PAKISTAN (voa-islam.com) - Sebuah surat kabar India mengatakan, Amerika Serikat memaksa Pakistan untuk mengijinkan Washington membangun basis-basis spionase (mata-mata) di provinsi negara itu, Balochistan, untuk mengumpulkan data intelijen terhadap Iran.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh The Times of India, pada Senin (22/2), bahwa Kongres AS telah membahas resolusi untuk mengakui hak orang Baloch untuk menentukan nasib sendiri, sebagai sarana untuk memaksa Islamabad untuk menyerah pada tuntutan-tuntutan AS.
Langkah ini menimbulkan reaksi kemarahan dari pemimpin tertinggi Pakistan, termasuk Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani yang menggambarkan hal itu sebagai serangan terhadap kedaulatan negara.
Menteri luar negeri Pakistan, Hina Rabbani Khar, juga mengatakan, meskipun resolusi itu merupakan langkah terisolasi oleh beberapa individu, "Namun, tetap bertentangan dengan prinsip-prinsip PBB dan hukum internasional."
"Ledakan di Amerika untuk Balochistan merupakan bagian dari langkah AS, untuk mendirikan basis intelijen dekat perbatasan Iran," kata salah seorang pejabat Pakistan, Senin (22/2), sebagaimana dikutip surat kabar tersebut.
Pejabat itu menunjukkan bahwa sidang Kongres dan resolusi itu tidak lain hanyalah 'taktik tekanan."
"Amerika ingin menggunakan tanah kita melawan Iran, yang kita tidak pernah mengizinkan," tambahnya.
Sementara itu, dua pejabat dari badan keamanan Pakistan dan satu dari kalangan diplomatik, mengkonfirmasi kepada Times of India bahwa, diplomat Amerika dan para pemimpin militer telah meminta izin, menempatkan agen mereka untuk beroperasi dekat perbatasan Iran di Balochistan. (an/ptv)