KISMAYO, SOMALIA (voa-islam.com) - Sheikh Mohamed Khalaf Fu'ad Shongole, salah seorang pemimpin senior Al-Shabaab telah menegaskan bahwa anak perempuan yang belum menikah harus bergabung dalam jihad melawan pasukan pro-pemerintah Somalia.
Berpidato dalam sebuah pertemuan benteng Al-Shabaab di Kismayo, sebuah kota pelabuhan didataran rendah Juba, Somalia, Sheikh Shongole memerintahkan orang tua untuk menginspirasi para perempuan mereka untuk berperang dengan para pejuang Islam.
"Pada tahap jihad ini, ayah dan ibu harus mengirimkan anak gadis mereka yang belum menikah untuk bertempur bersama para pejuang Islam," kata Sheikh Shongole.
Syeikh Fuad mencoba meyakinkan para wanita muda bahwa pada zaman nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalaam, para wanita berada di medan perang untuk membantu para sahabat nabi.
"Saya tahu kalian para gadis percaya kalian tidak bisa berperang, tapi itu hanya alasan belaka. Jika keadaan memaksa anda untuk berperang, anda harus berperang. Selama jaman Nabi, perempuan mengobati prajurit yang terluka. Siapa diantara kalian yang tidak bisa merawat?. Para gadis berhentilah ragu-ragu dan pergilah ke medan perang "kata Sheikh Fuad Shongole selama rapat umum tersebut.
..Jika keadaan memaksa anda untuk berperang, anda harus berperang. Selama jaman Nabi, perempuan mengobati prajurit yang terluka. Siapa diantara kalian yang tidak bisa merawat?. Para gadis berhentilah ragu-ragu dan pergilah ke medan perang..
Dia menambahkan bahwa anak perempuan bisa membentuk unit pertempuran hebat di semua brigade gerakan itu.
Menurut informasi berkala yang dikeluarkan oleh Al-Shabaab, brigade utama meliputi pejuang berkerudung, penanam ranjau darat, dan operator yang menargetkan individu, pelaku bom jibaku dan para eksekutor pemenggalan.
Sumber yang dekat dan rahasia mengatakan bahwa telah terjadi pendaftaran bawah tanah dari para perempuan untuk berjihad dipimpin oleh beberapa pejabat tinggi Islam perempuan yang direkrut. Para wanita tersebut saat ini bertugas sebagai juru masak untuk al-Shabaab.
Al-Shabaab yang ingin menerapkan syariah Islam di Somalia, selalu menggunakan pria, terutama anak laki-laki muda, untuk berperang dengan gerakan tersebut.
Namun, baru-baru ini kelompok tersebut mendorong orang-orang dari seluruh masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, untuk bergabung dalam jihad. (st/sr,aa)