New Delhi (VoA-Islam)- Setelah Pakistan melarang, Sutradara Hollywood pemenang Oscar, Kathryn Bigelow akhirnya memulai pengambilan gambar mengenai proses perburuan Osama bin Laden di Chandigarh, India. Berbagai laporan menyebutkan sutradara tersebut telah berada di India selama delapan hingga 10 hari.
Meski produksi filmnya mulai dilaksanakan di India. Namun agaknya awal proses syutingnya tak berjalan mulus. Tim produksi mendapat protes dari kelompok sayap kanan Vishwa Hindu Parishad karena menggunakan kota dengan mayoritas penduduk Hindu, Chandigarh, sebagai ganti Pakistan. Pemrotes menyerbu lokasi syuting dan menyuarakan ketidaksetujuan mereka atas penggunaan negara mereka sebagai 'kembaran' negara musuh mereka. Produksi film memang masih terus berlanjut, namun yang pasti Bigelow tak akan merampungkannya dengan mudah.
Siapakah Kathryn Bigelow? Kathryn Ann Bigelow adalah sutradara film AS. Ia lahir di San Carlos, California, 27 November 1951. Bigelow dikenal dengan film horor Near Dark (1987), film aksi Point Break (1991), dan film drama perang The Hurt Locker (2008) yang memenangi Academy Award.
Film The Hurt Locker menjadikan Bigelow sebagai wanita pertama yang memenangi Penghargaan Directors Guild of America untuk Penyutradaraan Terbaik, BAFTA Award untuk Penyutradaraan Terbaik. Film ini juga memenangi Academy Award 2010 untuk Film Terbaik dan BAFTA Award untuk Film Terbaik, serta masuk nominasi Golden Globe Award untuk Drama Terbaik.
Dikabarkan media masa sebelumnya, Pimpinan tertinggi Al Qaida itu syahid lewat operasi rahasia pasukan khusus Amerika di kota militer Pakistan, Abbottabad bulan Mei tahun lalu. Karena hubungan antara Amerika Serikat dan Pakistan yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir, Bigelow tidak mendapat izin untuk mengambil gambar di Pakistan.
Bigelow dan perusahaan film Sony Pictures yang membiayai pembuatan fim ini, berharap film yang mereka garap akan sudah bisa diputar Oktober 2012 nanti. Bigelow pernah memenangkan Academy Award untuk bidang penyutradaraan dengan film The Hurt Locker, sebuah film yang dibuat tahun 2008 mengenai tim penjinak bom Amerika yang bertugas di Perang Irak.
Bigelow mengubah satu pasar di Chandigarh menjadi seolah Lahore di Pakistan, demikian tulis harian Indian Express.''Papan nama beberapa toko diganti ke dalam bahasa Urdu, mobil dengan plat nomor Lahore berseliweran, perempuan dengan mengenakan burka dan pria mengenakan kurta --pakaian tradisional Pakistan-- dan topi kecil khas ummat Islam hilir mudik di jalan,'' lapor harian tersebut dikutip BBC.
Bulan lalu dilaporkan bahwa pejabat Amerika sedang menyelidiki kemungkinan informasi rahasia mengenai pembunuhan terhadap Bin Laden dibocorkan kepada Bigelow.Gedung Putih menyebut laporan tersebut mengada-ada.
Dapat Izin Obama
Masih memakai tema 'perang', Kathryn menggarap tentang sepak terjang tim Navy SEAL dalam memburu dan membunuh Osama Bin Laden. Seperti dilansir Collider.com, film ini bakal diberi judul Zero Dark Thirty. Pemakaian judul ini mengacu pada istilah militer untuk waktu pelaksanaan misi di pagi buta. Bisa dipastikan bahwa dalam film ini bakal menampilkan wajah para SEAL yang mengantuk. Sampai kini, jajaran pemain yang telah bergabung adalah Jason Clarke, Joel Edgerton, Chris Pratt, Kyle Chanler, Harold Perrineau, Jessica Chastain, Mark Strong, dan Edgar Ramirez.
Dalam proyek ini, Bigelow menggandeng penulis naskah The Hurt Locker, Mark Boal untuk menggarap naskahnya. Perubahan pada bagian ending mereka lakukan saat Bin Laden diberitakan tewas. Film yang rencananya digarap dalam skala kecil ini pun berkembang jadi proyek besarnya tahun ini. Dengan seizin dari Presiden Obama untuk mengakses informasi penting dari Gedung Putih mengenai operasi tim 6 SEAL Team, Bigelow dan Boal bakal meramu sebuah film seperti The Hurt Locker. Zero Dark Thirty dijadwalkan rilis tanggal 19 Desember nanti.
Dokumen Rahasia yang Bocor
Seorang politisi senior Partai Republik di Amerika Serikat menyerukan penyelidikan atas laporan bahwa Gedung Putih menyerahkan berbagai dokumen rahasia tentang penyerbuan Osama bin Laden kepada sutradara Hollywood.
Melalui surat kepada CIA dan Departemen Pertahanan AS, anggota DPR dari Republik Peter King mengatakan perlu diselidiki sejauh mana akses yang diberikan Gedung Putih, CIA, dan Dephan kepada para pembuat film penyerbuan bin Laden.
"Menjadi prioritas pemerintah untuk menjelaskan persoalan ini secara penuh kepada rakyat dan Kongres sebagai bagian dari keterbukaan kerja pemerintah," kata King yang juga ketua komite DPR untuk urusan keamanan dalam negeri.
Usul penyelidikan ini berawal dari tulisan kolumnis Maureen Dowd di harian New York Times pada 6 Agustus. Dalam artikel ini Dowd menulis bahwa Sony Pictures telah mulai menggarap film tentang penyerbuan bin Laden di Abbottabad, Pakistan, Mei lalu. Film ini disutradarai Kathryn Bigelow dengan penulis naskah Mark Boal. Keduanya menggarap The Hurt Locker, film tentang unit penjinak bom AS di Irak yang meraih Piala Oscar.
Para pembuat film mendapatkan akses luar biasa atas operasi militer paling rahasia dalam sejarah. Tidak diragukan lagi film ini akan memotret Barack Obama sebagai presiden berkepala dingin yang mampu menelurkan keputusan penting di saat genting. Maureen Dowd mengatakan film Osama ini akan diputar pada Oktober 2012 ketika kampanye pemilihan presiden di AS mencapai tahap menentukan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney membantah spekulasi bahwa pemerintah menyerahkan dokumen rahasia penyerbuan bin Laden kepada para pembuat film. "Kami tidak membahas dokumen-dokumen rahasia," kata Carney. (Desastian/dbs)