4 Tentara Yaman Tewas dalam Serangan Jibaku Al-Qaeda di Al-Bayda

YAMAN (voa-islam.com) - Sedikitnya empat tentara Yaman tewas pada Selasa (13/3/2012) ketika seorang pembom jibaku meledakkan kendaraan sarat dengan bahan peledak dekat sebuah pos pemeriksaan di selatan negara itu, kata sumber polisi, dalam serangan yang diklaim oleh kelompok pejuang Al-Qaeda.

Pemboman itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan oleh pejuang Islam, yang telah meningkat operasi mereka di Yaman selatan sejak Abd-Rabbu Mansour Hadi yang menjabat Presiden bulan lalu bersumpah untuk memerangi sayap regional Al-Qaeda tersebut.

Sedikitnya empat tentara terluka dalam serangan di luar kota selatan al-Bayda, sumber polisi mengatakan kepada Reuters. Gubernur provinsi Al-Bayda mengatakan bentrokan antara tentara dan "teroris" meletus setelah ledakan itu.

"Penyerang yang mengendarai mobil meledakkannya ketika berhenti di pos pemeriksaan," kata sumber itu. "mobil itu tersebar menjadi potongan-potongan kecil, menewaskan empat tentara langsung. Empat lainnya dibawa ke rumah sakit dengan luka kritis.."

Anshar al-Syariah klaim 27 tentara Yaman tewas

Sementara itu Kelompok pejuang Islam Ansar al-Syariah  mengatakan mereka bertanggung jawab atas pemboman itu dan menyebutkan bahwa jumlah tentara Yaman yang tewas mencapai 27 orang, dalam pesan teks yang mengaku datang dari mereka. Kelompok ini mengatakan tiga pejuang mereka juga gugur dalam peristiwa itu.

Gubernur Al-Bayda mengatakan pejuang Islam yang gugur termasuk dua pemimpin Al-Qaeda lokal.

Kelompok pejuang Islam mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan udara terbaru pada provinsi Al-Bayda dan Abyan, yang diduga dilakukan pesawat tak berawak AS. Washington telah berulang kali menggunakan drone untuk menargetkan pejuang Islam di Yaman.

Lebih dari 60 pejuang Islam dilaporkan meninggal selama sepekan  terakhir dalam serangan udara yang dikaitkan dengan Amerika Serikat dan Yaman tersebut.

Kampanye itu menyusul serangkaian serangan oleh pejuang Islam terhadap para tentara Yaman, paling mematikan yang menewaskan sedikitnya 185 anggota wajib militer pekan lalu. (an/reuters)