AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang pemimpin Syiah di Michigan Amerika Serikat mengatakan bahwa mayat seorang wanita Irak-Amerika yang tewas karena dipukuli secara brutal akan diterbangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan.
Shaima Alawadi, 32, tewas pada hari Sabtu, tiga hari setelah putrinya yang berusia 17-tahun menemukannya pingsan di ruang makan keluarga di rumahnya di El Cajon di pinggiran kota San Diego.
Para penyelidik mengatakan mereka mengeksplorasi semua aspek pembunuhannya, termasuk kemungkinan bahwa serangan itu adalah kejahatan kebencian.
Ayah Shaima Alawadi adalah seorang ulama Syiah di Irak dan pemerintah Irak akan membayar untuk pengiriman kembali mayatnya ke Irak, seorang pemimpin Syiah di Michigan mengatakan kepada Detroit Free-Press, Ahad.
"Semua orang marah," kata Imam Al-Husainy Husyam dari Pusat Pendidikan Syaih Karbalaa di Dearborn. "Ini terlalu jahat, terlalu kriminal."
Anak perempuannya, Fatima Al Himidi, mengatakan kepada KUSI TV ibunya telah dipukuli di kepala berulang kali dengan ban besi, dan bahwa catatan yang ditemukan di sebelahnya tersebut mengatakan "kembali ke negara Anda, Anda teroris."
..Ayah Shaima Alawadi adalah seorang ulama Syiah di Irak dan pemerintah Irak akan membayar untuk pengiriman kembali mayatnya ke Irak..
Polisi mengatakan keluarga telah menemukan sebuah catatan mirip, yang mengancam awal bulan ini tetapi tidak melaporkannya kepada pihak berwenang.
Al Himidi mengatakan KGTV TV ibunya mengabaikan catatan pertama, yang ditemukan di luar rumah, menganggapnya sebagai lelucon anak-anak.
Hayder Al-Zayadi, seorang teman keluarga, mengatakan kepada Free-Press Shaima Alawadi pindah ke Amerika Serikat pada 1993 dengan keluarganya dan merupakan bagian dari gelombang pengungsi Syiah yang melarikan diri ke Michigan setelah Saddam Hussein menumpas pemberontakan mereka pada tahun 1991.
Setelah tinggal di Dearborn selama beberapa tahun, dia pindah ke daerah San Diego pada tahun 1996, lulus SMA dan menjadi ibu rumah tangga membesarkan lima anak, kata Al-Zayadi.
Al-Zayadi mengatakan saudara Alawadi yang bekerja untuk Angkatan Darat AS, bertugas sebagai penasehat budaya untuk melatih prajurit yang akan dikirim ke Timur Tengah. Seorang teman keluarga mengatakan kepada San Diego Union-Tribune bahwa suami Alawadi memiliki pekerjaan serupa.
El Cajon, timur laut pusat kota San Diego, adalah rumah bagi salah satu komunitas Syiah terbesar Irak di Amerika Serikat. (by/ahram)