View Full Version
Jum'at, 13 Apr 2012

Mantan Guantanamo: Nayef Akan Mengusir Non-Muslim Dari Saudi

Seorang anggota senior Al-Qaeda Arab Saudi, mengatakan, bahwa menteri dalam negeri Arab Saudi akan mengusir non-Muslim dari kerajaan, ungkapnya.

Ibrahim al-Rubeish, seorang mantan tahanan Guantanamo, menyatakan bahwa Pangeran Nayef bin Abdulaziz akan mengambil tujuh langkah yang dianggapnya penting untuk melakukan  "reformasi" di negara Teluk,dan demi keamanan sang pangeran, ungkap SITE Intelligence hari Senin, yang lalu.

Langkah Pangeran Nayef itu termasuk mengusir non-Muslim dari Semenanjung Arab, membatalkan semua hukum buatan manusia dan melembagakan, hukum 
syariah, ungkap seorang pejabat intelijen AS.

Nayef juga akan membebaskan tahanan, dan memberikan kebebasan para khotib berbicara dengan bebas, dan menghapus diri mereka sebagai hambatan untuk mereka yang ingin mendukung Muslim di Irak dan wilayah Palestina, tambahnya.

"Ini adalah jalan bagi Anda, jika  ingin bertahan hidup, maka ini pilihan Anda. Anda harus  melakukan ini semua. Saya akan menjamin bahwa mujahidin tidak akan mempersiapkan perangkap yang akan menghancurkan Anda.  Anda akan tidur dengan tenang di tempat tidur. Anda akan dapat pergi sesuka hati tanpa takut siapa pun,." kata Rubeish.

Dia menyinggung insiden awal bulan ini ketika seorang pria bersenjata menembaki istana Pangeran Nayif dekat Laut Merah Saudi kota Jeddah.

Arab Saudi menyaksikan gelombang serangan mematikan oleh Al-Qaeda antara 2003 dan 2006, yang mendorong Pangeran Nayef untuk melancarkan operasi keamanan terhadap jaringan jihad yang didirikan oleh Osama bin Laden.

Al-Qaidah  sangat aktif di negara tetangga Yaman, dimana para pendukung al-Qaidah di  Saudi dan Yaman bergabung di bawah bendera Al-Qaeda di Semenanjung Arab.

Seorang pembom bunuh diri dari kelompok itu meledakkan dirinya pada bulan Agustus 2009  yang gagal terhadap anak Pangeran Nayef, Pangeran Muhammad, yang memimpin kampanye melawan militan Islam di kerajaan.

Dalam komentar yang dipublikasikan oleh harian Saudi Al-Eqtissadiya pada Senin, Pangeran Nayef mengatakan bahwa terorisme akan tetap menjadi ancaman bagi kerajaan.

"Kami akan terus menjadikan target para teroris, yang akan terus mencoba  menyerang kami, dan didukung oleh pihak lain," ujar Nayef. (af/isl)


latestnews

View Full Version