View Full Version
Senin, 16 Apr 2012

Al-Shater : Kita Harus Bangkit Melawan Mubarak

Calon presiden dari Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan Khairat Al-Shater,  mengatakan: "Kami siap-sedia membayar harga yang lebih besar untuk membebaskan tanah air, dan memerangi serta mencegah kelompok-kelompok kroni Mubarak yang merupakan wujud sistem pemerintahan yang korup. Revolusi akan berlanjut, sampai sistem pemerintahan baru yang menjadi keinginan dan aspirasi rakyat berdiri tegak", tegasnya.

Selama konferensi pers yang berlangsung dan dihadiri ribuan pendukungnya di distrik Matareya (Kairo), Al-Shater mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin menawarkan renaisance  (kebangkitan kembali)  tanah air yang komprehensif, tidak hanya platform atau inisiatif  individu platform, tambahnya.

"Kami tidak akan membiarkan musuh menggagalkan hasil-hasil revolusi, bahkan jika kita harus mengorbafnkan ribuan martir lagi", ucap Al-Shater. "Saya mendesak semua warga negara  berdiri bersama-sama dan bersatu, melanjutkan revolusi, yang saat ini dalam ancaman kegagalan, akibat tangan-tangan kekuatan lama rezim Mubarak yang menginginkan Mesir di bawah naungan Islam, yang akan menghancurkan masa depan bangsa Mesir", tambahnya.

Selain itu, Al-Shater mengatakan bahwa proyek Renaissance tidak terkait dengan orang tertentu. "Kita semua akan sepenuhnya mendukung Dr Mohamed Morsi, Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan, dalam pelaksanaan proyek ini. Kami bertekad membawa bangsa Mesir keluar dari kondisi yang sangat merusak, akibat korupsi", ucapnya.

Shater menyatakan bahwa semu G
erakan Islam dan seluruh kekuatan bangsa sedang mencari solusi dalam rangka menyelamatkan hari depan Mesir. Setiap harus setiap orang harus bertanggung jawab dan menyadari sekarang  sedang berlangsung konspirasi keji yang bertujuan menghidupkan kembali rezim  Mubarak, yang merupakan simbol dari segala kejahatan,seperti korupsi, perampasan kekayaaan negara oleh rezim dan kroni-kroninya. Kita harus siap mempertahankan hasil revolusi, dan tidak membiarkan kembali rezim Mubarak, cetusnya

Al-Shater meminta masyarakat  tidak terpengaruh oleh kampanye media massa yang kejam, fitnah dan disinformasi serta perang psikologis yang dilancarkan terhadap Islam.

"Kita harus menghadapi 'musuh dari dalam', serta musuh internasional, yang berusaha menanamkan benih-benih hasutan dan perselisihan antara kami dan  memfitnah Islam. Kami harus fokus pada pencapaian Proyek Renaissance, dengan mengacu Islam, dan pada pembangunan sistem modern dan adil pemerintahan ", tambahnya.

Selanjutnya, Al-Shater berkata, "Sementara 2 keluar dari 10 calon, yang  dikeluarkan daftar calon presidenan adalah dari kalangan Islam. Sementara dua tokoh yaitu Ahmed Shafiq dan Amr Moussa, keduanya dari mantan pejabat di zaman Mubarak, yang diharapkan akan memenangkan pemilihan presiden. (af/ikh)


latestnews

View Full Version