Di mana-mana terdengar ledakan dan tembakan senjata mesin menjelang malam tiba, di kota Kabul, Minggu. Ini menandai ofensive militer besar-besaran yang dilakukan oleh pejuang Taliban, merebut Kabul, dan menyingkirkan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika. Pejuang Taliban menyerang tentara Afghanistan, polisi, pasukan komando dan detasemen pasukan khusus Norwegia di daerah kantong diplomatik ibukota Afghanistan.
Setelah sedikit tenang selama empat bulan di kota Kabul, Taliban melakukan serangan menyeluruh ke Kabul dan di seluruh negeri, hari Minggu - yang menandai berakhirnya masa tenang dan dimulainya pertempuran yang hebat menjelang musim semi. Serangan pejuang Taliban mengakibatkan 14 polisi tewas dan sembilan warga sipil cedera, ujar pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan kepada Agence Presse Perancis.
Di kota Kabul seorang pria bersenjata menyerang Gedung Parlemen Afghanistan. Serangan itu dibalas oleh pasukan keamanan Afghanistan dan anggota parlemen yang ikut mengangkat senjata membalas tembakan dari atap, ujar seorang sopir kepada AFP. Lutfullah Mashal, juru bicara Direktorat Keamanan Nasional (NDS) kepada AFP. Lutfullah menambahkan bahwa wakil presiden Muhammad Karim Khalili, menjadi salah satu target para pejuang Taliban.
Dilaporkan bahwa Camp Eggers, yang menjadi Pusat Keamanan Internasional dan Markas Pasukan Bantuan, dan Camp Gudang di Gazni semua menjadi api akibat serangan pejuang Taliban. Para pejuang menyerang kantor pemerintah di provinsi Logar, bandara di Jalabad, yang menjadi basis utama Amerika, serta fasilitas polisi di provinsi Paktya.
"Serangan ini merupakan awal ofensif musim semi dan kami telah merencanakan selama berbulan-bulan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada Reuters. "Pemerintahan Kabul dan pasukan invasi mengatakan beberapa waktu lalu bahwa Taliban tidak akan dapat melancaarkan ofensif musim semi. Serangan hari ini adalah awal ofensif musim semi kami," kata Zabibullah, kepada AFP.
"Dalam serangan yang massive ke Kabul, puluhan pejuang Taliban dilengkapi dengan senjata ringan dan berat, rompi bunuh diri, RPG, roket, senapan mesin berat dan granat tangan, dan menyerang target-target yang sudah mereka tentukan," kata Mujahid dalam email, Associated Press melaporkan. "Laporan awal kami menunjukkan bahwa sejumlah besar pasukan asing, polisi dan tentara Afghanistan tewas dan cedera," katanya. (af/tm)