Polisi Austria mengatakan mantan menteri perminyakan Libya Shukri Ghanem ditemukan tewas di sungai Danube, Wina, Austria. Juru bicara kepolisian Roma, Hahslinger, mengatakan kepada Al Jazeera mayatnya ditemukan Minggu pagi mengambang di sungai, dan tidak menunjukkan tanda-tanda terjadinya kekerasan.
Hahslinger lebih lanjut, mengatakan, belum jelas yang menjadi penyebab kematiannya dan para pejabat akan melakukan otopsi dalam beberapa hari mendatang.
Ghanem terakhir terlihat oleh anak perempuannya pada Sabtu malam di apartemen mereka di pinggiran kota Wina. Putrinya pergi tidur dan ketika ia terbangun ia tidak ada di apartemennya.
Putrinya menelepon polisi yang mengatakan mayat itu ditemukan di Danube, 20 meter dari pantai, dekat dengan apartemen di Copa Cagrana, sebuah pantai yang populer yang menjadi pusat bar dan restoran.
Ghanem, bekerja sebagai konsultan untuk sebuah perusahaan berbasis di Wina. Saat itu Ghanem mengenakan celana jin dan pakaian "normal", tetapi tidak memiliki identitas pribadi pada dirinya selain sebuah dokumen yang bernama perusahaan dia bekerja, kata Hahslinger.
Seorang karyawan perusahaan kemudian dihubungi dan mengidentifikasi dia, juru bicara polisi.
Joerg Michener, seorang wartawan yang berbasis di Wina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang pejalan kaki telah menemukan tubuh Ghanem di sungai pada hari Sabtu pagi.
"Awalnya keluarga Ghanem melaporkan bahwa meninggal di rumah di apartemennya, tetapi polisi sekarang menemukan fakta terbaru. Mereka mengatakan bahwa seseorang menemukan tubuhnya di Sungai Danube," kata Michener.
"Sejauh yang kami tahu tidak ada hubungan langsung ke kelompok revolusi Libya. Namun polisi sedang menyelidiki para saksi dan berharap melakukan pemeriksaan otopsi pada Senin.
Hahslinger mengatakan, bahwa Ghanem keluar dari kediamannya setelah menghabiskan Sabtu malam di rumah dengan seorang kenalan pada Minggu pagi.
Ghanem, 69, menjabat di bawah Presiden Muammar Gaddafi sebagai perdana menteri 2003-2006, dan kemudian sebagai menteri minyak sampai 2011. Ghanem membelot Juni lalu selama pemberontakan yang menggulingkan Gaddafi. Pada puncak krisis di Libya, dia menyeberang ke negara tetangga Tunisia pada pertengahan Mei 2011, dengan mobil dan menjadi salah satu yang tertinggi pejabat membelot dari rezim.
Pembelotan itu muncul hanya beberapa minggu sebelum ia dijadwalkan mewakili Libya pada pertemuan OPEC di Wina.
Pada bulan Juni, ia mengumumkan pembelotan, mengatakan ia meninggalkan negara asalnya untuk "bergabung dengan pilihan yang dibuat oleh muda Libya untuk memperjuangkan sebuah negara demokratis". Namun, Ghanem menambahkan bahwa ia tidak bekerja dengan Dewan Transisi Nasional, yang saat ini sementara pemerintah Libya.
Sebaliknya, ia mencari perlindungan (suaka) di Wina, kota yang ia tahu dengan baik, karena tidak hanya ke sana secara teratur sebagai menteri minyak OPEC untuk pertemuan, tetapi juga telah hidup di sana ketika ia menjadi direktur divisi riset OPEC 1993-2001. (af/tm)