KAIRO (voa-islam.com) - Di tengah sentimen bermusuhan terhadap kelompok minoritas Muslim di beberapa negara Barat, kelompok Muslim terbesar di dunia menyerukan upaya terpadu untuk menghentikan kampanye yang tumbuh menentang Muslim dan keyakinan mereka di seluruh dunia.
"Islamophobia terus meningkat," kata Ekmeleddin Ihsanoglu, ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 5 Mei.
"Bahkan, itu telah memasuki tahap ketiga."
Ihsanoglu mengatakan pada tahap pertama, kaum Islamophobia menggunakan kebebasan berekspresi sebagai alasan untuk mempromosikan kebencian terhadap umat Islam.
"Selama tahap kedua, ada upaya untuk melembagakan kebencian terhadap Islam dan Muslim," katanya.
"Di Swiss, misalnya, pemerintah melakukan referendum untuk membangun menara di masjid-masjid, yang mengakibatkan pelarangan menara."
Pada tahun 2005, sebuah surat kabar Denmark menerbitkan 12 gambar seorang pria yang digambarkan sebagai Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, termasuk satu gambar mengenakan sorban berbentuk bom dan yang lain menampilkan dia sebagai pengembara yang menghunus pisau diapit oleh perempuan terselubung.
Kartun tersebut dianggap menghujat Islam, yang dicetak ulang oleh beberapa koran Eropa dengan klaim kebebasan berekspresi, menegangkan hubungan Muslim dengan Barat.
Menyusul krisis kartun itu, Muslim di Denmark dan di seluruh dunia mengambil inisiatif untuk menghapus stereotip yang beredar luas tentang Islam di Barat.
Bulan lalu, OKI mengumumkan rencana untuk meluncurkan saluran satelit untuk melawan Islamophobia dan mempromosikan citra Islam yang sebenarnya.
Didirikan pada bulan September 1969, OKI merupakan organisasi internasional kedua terbesar setelah PBB.
Organisasi dengan 57-anggota tersebut bertujuan untuk mempromosikan solidaritas antara negara-negara Muslim.
..OKI mengumumkan rencana untuk meluncurkan saluran satelit untuk melawan Islamophobia dan mempromosikan citra Islam yang sebenarnya..
Penghinaan
Kelompok Muslim itu telah mengecam kebencian anti-Muslim sebagai penghinaan terhadap hak asasi manusia.
"Dengan demikian, Islamofobia adalah sebuah penghinaan terhadap hak asasi manusia dan martabat umat Islam," kata organisasi tersebut.
Sentimen anti Islam telah meningkat di beberapa negara-negara Barat.
Di Amerika Serikat, permusuhan terhadap umat Islam telah berkembang tajam setelah retorika anti-Islam yang digunakan oleh kandidat Partai Republik untuk menarik suara.
Di Inggris, kelompok kanan-jauh seperti Liga Pertahanan Inggris dan Partai Nasional Inggris (BNP) menggunakan masalah imigrasi untuk menyalakan sentimen terhadap Muslim.
Di Jerman, sentimen bermusuhan terhadap Muslim telah tumbuh, dengan sebuah perdebatan sengit tentang imigrasi Muslim ke negara itu.
Sebuah jajak pendapat terbaru oleh University Munster menemukan bahwa orang-orang jerman memandang Muslim lebih negatif dari negara tetangga mereka di Eropa.
Bulan lalu, Amnesty International menuduh pemerintah-pemerintah Eropa melakukan diskriminasi terhadap umat Islam, menyangkal hak mereka untuk membangun tempat ibadah mereka.
Kelompok yang berbasis di London mengatakan beberapa negara Eropa telah membuat keputusan kebijakan dalam beberapa tahun terakhir yang diskriminatif terhadap warga Muslim mereka. (an/oi)