Pemimpin Kristen Ortodoks, Yahudi, Armenia dan Katolik melakukan pertemuan dengan pemimpin Partai Republik Rakyat Turki (CHP) Kemal Kilicdaroglu, yang merupakan tokoh oposisi terkemuka di Istambul.
Kilicdaroglu bertemu dengan para pemimpin dari komunitas non-muslim Turki Utsmani di Era Adile Sultan Palace. Mereka makan bersama dengan para pemimpin CHP Kemal Kılıçdaroğlu. Mereka mendiskusikan masa depan mereka, dan bahkan mereka merasa kawatir dengan AKP, yang menjadi kekuatan politik baru di Turki, yang membawa arus Islam. Meraka merasa terancam. Karena itu, mereka membangun kekuatan aliansi antara golongan Kristen Ortodok, Yahudi, Armenia, dan Katolik, sebagai sebuah kekuatan politik menghadapi AKP yang dipimpin Erdogan. Pertemuan itu berlangsung di Istambul hari Rabu.
Saat berlansung pertemuan antara kekuatan non-Muslim itu, pemimpin CHP Kılıçdaroğlu bertemu dengan pemimpin Ortodok Yunani Patriark Bartolomeus, pemimpin Rabbi Turki Yahudi Isak Haleva, Uskup Agung Aram Ateşyan dari Patriarkat Armenia, pemimpin Ortdox Turki-Syria, Uskup Agung Yusuf Çetin dan Wakil Turki Syria Gereja Katolik Yusuf Sag serta anggota lain dari berbagai organisasi masyarakat sipil yang mewakili komunitas-komunitas keagamaan.
Wakil Ketua CHP Faruk Loğoğlu, Wakil ketua CHP di parlemen Akif Hamzaçebi, Deputi CHP beberapa Dewan Partai anggota dan walikota dari Distrik Adalar dan Sarıyer juga turut hai dir pada pertemuan tertutup bagi pers. Wartawan hanya diizinkan mengambil foto sebelum dimulainya acara.
Pada hari Rabu, Loğoğlu mengeluarkan pernyataan tertulis tentang pertemuan itu. Pernyataan mencatat bahwa inisiatif CHP bertemu dengan perwakilan non-Muslim itu disambut oleh para pemimpin agama, yang menyatakan bahwa permintaan mereka hanyalah untuk diperlakukan sama dengan warga negara lain dari Republik Turki. Pernyataan itu mengatakan para tamu juga meminta bantuan dari CHP dalam menyelesaikan yang mereka hadapi.
Kılıçdaroğlu mengungkapkan kebahagiaannya karena telah bertemu dengan para pemimpin dan anggota kelompok masyarakat sipil yang mewakili kelompok agama minoritas dan mencatat bahwa CHP itu berkomitmen untuk mengatasi isu-isu non-Muslim masyarakat.
Mereka bersatu menghadapi kekuatan Muslim yang tumbuh di Turki, yang semakin kuat. Turki telah berpisah dengan Israel, dan hubungan menjadi buruk dengan Armenia, selama kurun waktu yang panjang.
Kekuatan Kristen Ortodok, Yahudi, dan Armenia, nampaknya akan saling bahu membahu dengan Partai Sekuler CHP, dan berusaha memperjuangkan kepentingan mereka. Kalangan minoritas minta perlindungan kepada CHP. Mungkin mereka merasa ada bahaya dengan kemenangan Erdogan yang semakin kokoh litu. (af/tm)