Washington (VoA-Islam) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuai kecaman dari lawan politiknya (Partai Repubik) dan pemimpin Kristen konservatif perihal pernyataannya yang mendukung pernikahan sesama jenis. Statemen Obama dinilai upaya politik untuk memperoleh suara independen pada pemilihan November mendatang. Mengingat masalah pernikahan sesama jenis menjadi isu utama dalam pemilihan presiden nanti.
Calon Kandidat Presiden Partai Republik Mitt Romney mengecam Obama seraya mengatakan, “Saya percaya, perkawinan adalah hubungan antara lelaki dan wanita.” Senada dengan Walikota New York, Michael Bloomberg yang mengatakan, ini merupakan titik balik dalam sejarah hak-hak sipil AS. Tidak ada presiden yang sebelumnya pernah mendukung perluasan hak-hak sipil ini.
Kecama lain juga datang dari Mantan kandidat calon presiden Partai Republik, Rick Santorum, yang menegaskan, “Saya akan berjuang untuk memastikan para elite budaya ini agar tidak merusak institusi (perkawinan) yang memberikan kesempatan terbaik untuk hidup sehat, kebahagiaan anak-anak dan masyarakat yang sejahtera.”
Presiden Konferensi Uskuo Katolik ASm Kardinal Timothty Dolan, menyatakan kekecewaannya yang mendalam atas pernyataan Obama tersebut. “Kita tidak boleh diam menghadapi pernyataan atau sikap yang dapat merusak institusi perkawinan. Sebuah landasan dalam masyarakat kita,” ujarnya.
Seperti diketahui, jejak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan, lebih dari 39 persen orang AS percaya pasangan sesama jenis harus bisa menikah secara legal. Sebanyak 23,5 persen mengatakan, pasangan tersebut harus diizinkan untuk membentuk serikat sipil, tapi tidak menikah. Hampir 27 persen menentang pernikaha sejenis.
Jejak Pendapat
Jejak pendapat lain, Gallup, mengungkapkan, 50 persen mendukung pernikahan gay dan 48 persen menolak. Tapi dalam polling itu terungkap, para pemilih muda dan independen yang mendukung Obama pada 2008 lalu cenderung mendukung pernikahan sesama jenis.
Hingga kini, hanya sembilan dari 50 negara bagian di AS yang melegalkan pernikahan kaum gay dan lesbian, diantaranya: Newyork, New Hampshire, Massachusetts, Iowa, Vermont, Washington DC, Connecticut, Maryland, dan Washington.
Dalam wawancara dengan wartawan ABC, Robin Roberts, Rabu (9/5), Obama mengatakan dia percaya pasangan sesama jenis harus bisa menikah. Inilah pernyataan Presiden AS yang pertama kalinya menyatakan dukungannya terhadap pernikahan sesama jenis.
“Saya berdiri di sisi kesetaraan yang lebih luas buat komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Saya (sempat) ragu dengan pernikahan sesama jenis. Karena saya pikir pembentukan serikat sudah cuku,” kata Obama.
Namun, Obama mengaku, pemikirannya telah berubah setelah dipengaruhi anggota stafnya yang menjalin hubungan sesama jenis. Obama juga mengatakan, pemikirannya sangat dipengaruhi oleh istri dan putrinya. Kedua putrinya, Malia dan Sasha, memiliki teman yang orang tuanya merupakan pasangan sesama jenis yang menerima perlakuan diskriminasi. Karena itu, diperlukan suatu perubahan perspektif.
Statemen Obama ternyata mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan kelompok hak gay sebagai hak acuan bagi hak-hak sipil di Amerika Serikat. Desastian/reuters