Ulama Mesir Safwat Hegazy, yang berkampanye untuk calon presiden dari Ikhwanul Muslimin, Mohamed Morsy, mengatakan jangan memilih seorang calon presiden yang ingin mendirikan negara berdasarkan liberalisme, komunisme sekularisme, atau sosialisme, tegasnya.
Saat sholat Jumat di Masjid Nagda di Nagaa Hammadi, Qena, Hegazy menyerukan masyarakat tidak memilih kandidat yang terlibat dalam ketidakadilan dan korupsi dari rezim sebelumnya, dan jangan diam menyaksikan ketidakadilan dan korupsi pada rezim Hosni Mubarak dan kroni-kroninya.
Hegazy menggambarkan pemilu sebagai kesaksian di hadapan Allah dan tanggung jawab besar, dan berkata ia menambahkan: "Jika Anda memilih seorang tokoh yang telah merusak negeri ini, maka anda akan bertanggung jawab dengan dia atas korupsi, dan dia harus bertanggung jawab sebelum bertanggung jawab dihadapan Allah. Tetapi jika Anda memilih tokoh yang menegakkan hukum Allah dan menetapkan keadilan, anda akan dihargai dengan atas pilihan anda. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, jika presiden berikutnya adalah tidak layak yang dipilih, dan kita tidak harus disalahkan kecuali diri kita sendiri", tegasnya.
Hegazy menyatakan berpartisipasi dalam pemilu adalah kewajiban agama dan tidak memilih atau membatalkan suara seseorang bertentangan dengan agama. Dia menambahkan bahwa membeli suara adalah "dosa besar".
"Kami ingin Presiden yang bisa kita beritahu," Takutlah kepada Allah dan hukum-Nya dan hendaknya para hakim sesuai dengan Kitab-Nya. 'Kami ingin Presiden yang akan membebaskan Palestina dan Yerusalem, dan Hegazy mengatakan kepada dunia bahwa hukum Allah telah kembali di Mesir, " ujarnya. (af)