PAKISTAN (voa-islam.com) - Para warga Pakistan telah turun ke jalan untuk menegaskan penentangan mereka terhadap kemungkinan pembukaan kembali rute pasokan ke pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan.
Massa pemrotes tumpah ke jalan-jalan di ibukota, Islamabad, dan kota terbesar kedua di Lahore pada Jumat (25/5/2012), memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan anti-AS.
Para demonstran memperingatkan bahwa mereka akan menggelar perlawanan rakyat terhadap pemulihan jalur pasokan NATO yang telah terhenti sejak akhir tahun lalu.
Pakistan menutup perbatasannya penyeberangnya ke aliansi militer Barat pimpinan AS pada bulan November, setelah serangan udara tidak sah AS yang membunuh 24 tentara Pakistan di dua pos militer di dekat perbatasan Afghanistan.
Pakistan telah mengatakan tidak mungkin untuk membuka kembali rute tersebut kecuali Amerika Serikat menawarkan formula politik yang diterima dalam pembicaraan tentang masalah ini. Tapi Washington telah menekan Islamabad untuk mengangkat penutupan selama enam bulan tersebut.
..Para demonstran memperingatkan bahwa mereka akan menggelar perlawanan rakyat terhadap pemulihan jalur pasokan NATO..
Pada hari Jumat, pendukung Partai Jamaat-ud-Dawah berunjuk rasa di kota timur Lahore, memegang sebuah spanduk raksasa bertuliskan, "Pembukaan pasokan NATO tidak dapat diterima."
"Demonstrasi hari ini adalah simbolis. Kami di sini untuk memberitahukan bahwa insya Allah, rakyat akan turun ke jalan-jalan di seluruh Pakistan jika datang setiap pengumuman tentang pemulihan jalur pasokan NATO," pemimpin Jamaat-ud-Dawa partai, Hafiz Saeed, mengatakan kepada para pengunjuk rasa.
Partai politik agama terbesar negara itu, Jamaat-e-Islami, juga menyelenggarakan reli serupa di kota selatan Karachi, di mana aktivis berteriak "Tidak untuk pasokan NATO."
Parlemen Pakistan telah menuntut Washington meminta maaf atas insiden perbatasan yang mematikan pada bulan November lalu dan menghentikan serangan pesawat tak berawak yang tidak sah pada wilayah suku di barat laut.
Namun AS telah menolak meminta maaf dan menyatakan bahwa serangan udara pembunuhan tersebut menargetkan pejuang Islam Taliban dan Al-Qaidah yang bersembunyi di pegunungan negara itu.
Sentimen anti-AS telah meningkat di Pakistan, di mana orang percaya bahwa sebagian besar korban akibat serangan mematikan pesawat tanpa awak AS tersebut adalah warga sipil, bukan anggota Taliban atau Al-Qaidah. (by/ptv)
Ket: Demonstrasi warga Pakistan di Karachi menentang rencana pemerintah untuk membuka kembali jalur pasukan NATO pada Jum'at (25/5/2012). / foto.Press TV