View Full Version
Ahad, 27 May 2012

Rezim Syiah al-Assad Membantai 100 Penduduk Sipil dan Anak.

Rezim Syiah Bashar al-Assad dengan menggunakan tank dan artileri membantai lebih 100 penduduk, termasuk 32 anak tewas, di desa Houla, Sabtu.

Pengamat PBB mengunjungi Houla dan mayat berserakan, sehari setelah aktivis oposisi melaporkan pembantaian oleh rezim Suriah. Para aktivis mengatakan seluruh keluarga tewas. Mayor Jenderal Robert Mood, kepala Misi Pengawasan PBB di Suriah, mengatakan serangan terjadi semalam, ujarnya.

"Ini penggunaan senjata berat yang sudah melampuai batas atas penduduk sipil, dan tidak dapat diterima dan dimaafkan," ujar Mood dalam sebuah pernyataan yang diberikan oleh Ahmad Fawzi, juru bicara utusan Kofi Annan. "Pembunuhan anak-anak dan warga sipil tak berdosa harus dihentikan", tambahnya.

Kemudian, Mood mengatakan kepada CNN bahwa pengamat menghitung 85 mayat dan 34 orang yang tewas adalah anak-anak di bawah umur 10.

"Siapa pun yang mulai, siapa pun melakukan dan barangsiapa mengambil bagian dalam tindakan kekerasan yang menyedihkan harus bertanggung jawab," kata Mood, dalam upaya mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah pernyataan bersama dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Annan mengatakan ia menghubungi pihak berwenang Suriah "untuk menyampaikan harapan masyarakat internasional."

"Ini kejahatan yang sangat mengerikan dan paling brutal dengan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional merupakan pelanggaran mencolok hukum internasional dan komitmen dari pemerintah Suriah untuk menghentikan penggunaan senjata berat terhadap  pusat-pusat penduduk sipil dan kekerasan dalam segala bentuknya," demikian pernyataan bersama oleh Ban Ki-moon dan Annan. "Mereka yang bertanggung jawab  melakukan tindak kejahatan ini harus dimintai pertanggungjawaban", tambahnya.

Sementara itu, jaringan aktivis oposisi Suriah, Komite Koodinasi Daerah Suriah, menyalahkan "kekuatan dan milisi bersenjata" dari pemerintah Suriah yang bertangung jawab melakukan "pembantaian baru" di Houla.

"Ini tindakan barbar yang didahului dengan tembakan mortir oleh rezim Syiah terhadap kota itu," kata LCC dalam sebuah pernyataannya. "Serangan itu ini berakhir ketika milisi bersenjata membantai seluruh keluarga dengan darah dingin."

"Lihat, ini hanya anak-anak. Semua kepalanya terkena tembakan. Ini adalah pembantaian!", teriak seorang pria.

Menlu AS Hillary Clinton mengutuk pembunuhan di Houla. "Mereka yang melakukan kekejaman ini harus  dimintai pertanggungjawaban," kata Clinton dalam sebuah pernyataan. "Dan Amerika Serikat akan bekerja dengan masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan kami pada (Presiden Suriah Bashar al-Assad) dan kroni-kroninya, dan rezim yang melakukan pembantaian harus berakhir", tegasnya. (af)


latestnews

View Full Version