YANGON, MYANMAR (voa-islam.com) - Sembilan warga Muslim tewas saat bus yang mereka tumpangi diserang warga Buddha di negara bagian Rakhine Myanmar Ahad malam (3/6/2012), sebuah kekerasan komunal paling mematikan di wilayah yang tegang tersebut sejak pemerintahan reformis mengambil alih kekuasaan tahun lalu.
Polisi hari Senin (4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim, salah satu korban tewas sedang melakukan perjalanan di dalam mobil terpisah.
Bus itu terkepung dekat kota Taunggoke di negara bagian barat Rakhine Ahad malam oleh sekelompok warga Buddha yang menyalahkan beberapa penumpangnya karena membunuh seorang wanita Buddha sepekan yang lalu, kata penduduk lokal dan politisi.
Rakhine sendiri merupakan rumah bagi konsentrasi Muslim Myanmar terbesar, tapi kehadiran mereka sering dibenci oleh mayoritas Umat Buddha Myanmar. Kebencian ini sangat nyata untuk Rohingya Muslim, yang kedatangannya dimulai pada ke 1820-an ketika mereka dibawa ke negara itu sebagai buruh oleh penguasa kolonial Inggris.
Ko Kyaw Lay, seorang Muslim lokal dan aktivis hak asasi manusia yang merupakan anggota sebuah partai oposisi mengatakan tidak satupun dari mereka yang tewas adalah orang-orang Rohingya lokal.
..Polisi hari Senin (4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim..
Polisi tidak dapat segera mengkonfirmasikan semua rincian.
"Sebuah penyelidikan sedang berlangsung tetapi saya tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut," kata seorang pejabat polisi, yang meminta anonimitas.
Dalam kasus serangan bus, penduduk Taunggoke Kyaw Min mengatakan umat Buddha "marah karena penanganan pihak berwenang" pada serangan terhadap seorang wanita yang penduduk setempat mengatakan diperkosa oleh beberapa pria dan kemudian dibunuh. Sesaat sebelum serangan hari Ahad itu, leaflet yang berisi foto wanita itu dan menggambarkan perkosaan didistribusikan di daerah tersebut.
Beberapa warga, yang meminta nama mereka tidak diungkapkan, mengatakan umat Islam yang berada di bus bukan warga setempat dan sedang dalam kunjungan ke negara bagian Rakhine. Mereka menyatakan bahwa mereka yang tewas tidak mungkin tersangka geng pelaku pemerkosaan dan pembunuhan wanita Buddha tersebut.
Myanmar adalah salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki etnis paling beragam, di mana ketegangan sektarian dan etnis masih bertahan, meskipun iklim politik baru dan reformasi luas oleh pemerintahan pimpinan sipil yang mengatakan mereka telah membuat perdamaian dan persatuan nasional sebagai prioritas ketika menggantikan junta militer 15 bulan lalu. (an/agency)