View Full Version
Jum'at, 08 Jun 2012

Erdogan : Presiden Suriah Bashar al-Assad Segera Pergi

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad akan segera keluar dari kekuasaannya, Kamis.

Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan  Wakil Presiden Afrika Selatan,  Kgalema Motlanthe di Ankara, Erdogan mengatakan, Bashar al-Assad sedang mempersiapkan dirinya keluar dari Suriah.

Menjawab pertanyaan mengenai perkembangan terbaru di Suriah, Erdogan mengatakan, dia  mengadakan pertemuan dengan al-Assad yang berlangsung lebih dari 3,5 jam, ketika dia pergi ke Aleppo, awal 2011.

Namun al-Assad tidak pernah menepati janji. Kita sekarang melihat dia memerintah rakyatnya dengan brutal. Al-Assad membungkam rakyatnya dengan tank dan artilleries di jalanan, dan  membunuhi mereka. 

Sekarang, setiap hari, oposisi Suriah semakin dekat ke tujuan mereka. Bashar mencoba mempertahankan kekuasaannya dengan dukungan dari beberapa negara, ungkap Erdogan.

Assad Akan Segera Pergi

Masyarakat dunia ini sekarang melawan Bashar al-Assad. Sekjen PBB Ban Ki-moon  menekankan bahwa pemerintahan Assad  kehilangan semua legitimasi, ujar  Erdogan, Kamis.

Sementara itu, para pengamat PBB  ditembaki, ketika mereka memasuki desa Al Qubayr. Mereka melihat  manusia dibakar sampai mati di desa itu. Para pengamat  melihat orang-orang yang lehernya digorok. Hanya orang seperti Assad yang dapat melakukan kebrutalan seperti itu, ungkap Erdogan.

"Anda tidak bisa menjadi makmur dengan kekejaman. Anda tidak dapat berdiri di atas kaki Anda dengan kekejaman.  Saya ingin membuat sangat jelas bahwa Assad akan segera pergi. Dia tidak bisa tetap berkuasa lebih lama lagi. Bashar al-Assad sedang mempersiapkan akhir kekuasaannya sendiri. Saya membahas isu Suriah, ketika saya mengunjungi Cina dan Iran serta melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Rusia. Kami akan mengunjungi Rusia, jika waktu mengizinkan. Jika tidak, kami akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G-20", tegas Erdogan.

Pembicaraan dengan Rusia

Erdogan mengatakan bahwa 'Model Yaman' seperti yang diusulkan oleh Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov, sangat berharga. Hal itu, tentu akan memaksa Presiden Suriah Bashar al-Assad bisa meninggalkan Suriah. Sekarang nampaknya, sedang disusun sebuah skenario seperti Yaman, di mana Presiden Ali Abdullah Saleh, meningglkan Yaman,  dan digantikan oleh wakilnya. Sebagai pejabat presiden, sampai pemilu. (af)

 


latestnews

View Full Version