ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Para wanita Suriah yang diperkosa oleh milisi bersenjata Shabiha atau pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad diperbolehkan untuk menjalani aborsi menurut seorang ulama Saudi.
Sheikh Ali al-Maliki menggambarkan perkosaan sebagai salah satu kejahatan paling keji terhadap perempuan dan salah satu yang lebih buruk dari pembunuhan. "Sebuah bekas luka tubuh bisa sembuh tapi bekas luka jiwa tetap tinggal," katanya kepada Al Arabiya.
Fatwanya adalah hasil dari perdebatan sengit antara ulama di Arab Saudi setelah keluarga korban pemerkosaan dari konflik berdarah-di Suriah mendesak ulama Islam untuk mengeluarkan sebuah fatwa yang memungkinkan perempuan untuk membatalkan kehamilan yang merupakan hasil dari perkosaan.
Mufti Besar Arab Saudi, Abdul Aziz al-Sheikh, dijadwalkan bertemu dengan Dewan Ulama Muslim Senior dalam dua hari ke depan untuk melemparkan sebuah keputusan pada tema tersebut.
"Menurut saya para ulama di kerajaan ini akan mengijinkan aborsi mengingat bencana yang menimpa di Suriah ... Seorang wanita terhormat diperkosa oleh pria Shabiha tidak sanggup melahirkan anak haram, "katanya. (ab/aby)
Ket: Syaikh Ali Al-Maliki