TEKNAF, BANGLADESH (voa-islam.com) - Penjaga perbatasan Bangladesh Senin (11/6/20120 mendorong kembali ke laut delapan kapal yang membawa lebih dari 300 Muslim Rohingya, kebanyakan perempuan dan anak-anak, lari demi menghindari kekerasan agama di Myanmar, kata seorang penjaga perbatasan.
Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) dan tim patroli penjaga pantai mencegat delapan kapal yang membawa Muslim Rohingya setelah mereka mencoba memasuki Bangladesh melalui sungai Naf yang memisahkan kedua negara tersebut, mayor BGB Shafiqur Rahman mengatakan.
"Ada lebih dari 300 Muslim Rohingya di kapal yang datang dari kota Akyab (Sittwe) Myanmar. Mereka membawa terutama wanita Rohingya dan anak-anak, banyak dari mereka menangis dan tampak sangat cemas, "katanya kepada AFP.
"Semua dari delapan kapal tersebut telah didorong kembali ke wilayah Myanmar," tambahnya.
Akyab adalah bekas nama dari Sittwe, ibukota negara bagian barat Rakhine Myanmar dimana kekerasan sektarian berkobar pekan lalu, menewaskan sedikitnya 17 orang dan mendorong pihak berwenang untuk menyatakan keadaan darurat.
Seorang fotografer AFP di Teknaf di Bangladesh, terletak dekat perbatasan dengan Myanmar, melihat asap mengepul dari rumah-rumah diyakini akan dibakar di desa-desa selama kekerasan sektarian.
Para petugas BGB membagi-bagikan air dan makanan kepada Muslim Rohingya di kapal sebelum mereka kembali, Rahman mengatakan kepada AFP.
Keamanan telah ditingkatkan sepanjang 200-kilometer perbatasan Bangladesh dengan Myanmar untuk membendung masuknya pengungsi Rohingya dari seberang perbatasan.
Pejabat Bangladesh memperkirakan bahwa total 300.000 orang Rohingya tinggal di negara ini, banyak dari mereka di dua kamp pengungsi resmi di selatan Cox Bazaar. (an/afp)