Jakarta (voa-islam) Ikhwanul Muslimin menyatakan calon mereka, Mohammed Mursi, menang dalam putaran kedua pemilihan presiden Mesir, dan penghitungan suara tidak resmi menunjukkan bahwa Mursi memimpin perolehan lebih satu juta suara.
Ikhwan mengadakan konferensi pers Senin pagi, dan mengumumkan kemenangan Mursi, dengan 12.793 dari 13.000 TPS secara nasional, Mursi mendapatkan dukungan 12,7 juta suara, sementara lawannya, Marsekal Ahmed Shafiq, mendapatkan dukungan 11.840.000 suara, kata juru bicara Ikhwan.
"Alhamdulillah, Allah membimbing rakyat Mesir ke jalan yang benar, jalan kebebasan dan demokrasi," katanya, bersumpah untuk bekerja bagi tegaknya negara, "Sipil yang demokratis, konstitusional dan modern", ucap seorang pejabat Ikhwan.
Ikhwan mengkonfirmasi dengan penghitungan tidak resmi lainnya dari media lokal dan internasional. Tak lama setelah waktu setempat menunjukkan pukul 03:00 (00:00 GMT), penghitungan Al Jazeera menunjukkan Mohammed Mursi memimpin dengan perolehan 7.896.440 suara (52 persen), dan Shafiq tertinggal dengan perolehan 7.152.894 suara atau 47 persen.
Dengan penghitungan yang ada Mohammad Mursi, yang merupakan kandidat dari Ikhwan itu, memenangkan pemilihan presiden putaran kedua. Masalahnya, adakah militer Mesir, yang sudah membubarkan perlemen itu, bersedia mengakui kemenangan Mursi? mi