AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Luar Negeri AS telah menambahkan tiga pemimpin kelompok Boko Haram di Nigeria yang terkait Al-Qaidah ke dalam daftar teroris global yang Ditetapkan secara Khusus. Sebutan itu menandai pertama kalinya bahwa anggota kelompok pejuang Islam Nigeria tersebut telah secara resmi diakui sebagai ancaman bagi Amerika Serikat. Kelompok itu sendiri belum ditambahkan ke daftar organisasi teror negara.
Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram, ditetapkan sebagai teroris global bersama dengan Khalid Al Barnawi dan Abubakar Adam Kamba, keduanya "memiliki hubungan dengan Boko Haram dan memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaidah di Maghreb Islam," menurut siaran pers Departemen Luar Negeri. Ketiga pemimpin Boko Haram tersebut menimbulkan "risiko yang signifikan dari melakukan aksi terorisme dan mengancam keamanan warga AS atau keamanan nasional, kebijakan luar negeri, atau ekonomi Amerika Serikat," menurut pernyataan Deplu AS.
"Di bawah kepemimpinan Shekau, Boko Haram telah mengaku bertanggung jawab atas berbagai serangan di Nigeria utara, daerah utama operasi mereka, "kata siaran pers tersebut." Dalam 18 bulan terakhir, Boko Haram atau militan terkait telah menewaskan lebih dari 1.000 orang "dalam serangan terhadap gereja-gereja, militer, dan polisi, fasilitas-fasilitas pemerintah, dan target-target lainnya.
"Korban Boko Haram sudah sangat sipil," lanjut pernyataan Deplu itu.
Boko Haram telah melakukan banyak serangan di Nigeria sejak kelompok itu mulai melakukan pemberontakan tingkat rendah terhadap pemerintah Nigeria tiga tahun lalu. Bentrokan besar antara kedua belah pihak pecah di Nigeria utara selama musim panas tahun 2009. Polisi mengeksekusi ratusan simpatisan Boko Haram, dan Mohammad Yusuf, pemimpin Boko Haram saat itu, ditangkap dan kemudian dieksekusi. Shekau melanjutkan menyerang negara dan menuntut agar syariah, atau hukum Islam, dikenakan di negara ini.
..Ketiga pemimpin Boko Haram tersebut menimbulkan "risiko yang signifikan dari melakukan aksi terorisme dan mengancam keamanan warga AS atau keamanan nasional, kebijakan luar negeri, atau ekonomi Amerika Serikat..
Awal tahun ini, Boko Haram menyatakan bahwa mereka berusaha "untuk membasmi orang-orang Kristen" dari daerah-daerah di Nigeria. Kelompok ini telah sengaja menargetkan warga Kristen di gereja-gereja, terutama pada hari libur keagamaan dan pada hari Minggu selama kebaktian. Boko Haram telah meluncurkan serangan bunuh diri terhadap gereja-gereja Kristen di Nigeria Utara selama tiga pekan terakhir.
Kelompok pejuang Islam Nigeria tersebut telah melakukan sedikitnya 12 serangan jibaku tahun ini. Target ini termasuk gereja, kantor surat kabar, para pejabat pemerintah, dan aparat keamanan. Kelompok itu juga melakukan beberapa serangan jibaku lain dalam beberapa tahun sebelumnya; serangan jibaku profil paling tinggi menargetkan markas PBB di ibukota Nigeria Abuja pada bulan Agustus 2011 lalu.
Boko Haram juga telah memperluas upaya propagandanya untuk menunjukkan solidaritas dengan Al-Qaidah dan afiliasinya. Pada bulan Juli 2010, Imam Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram, mengeluarkan sebuah pernyataan online memuji Al-Qaidah dan menyampaikan duka cita kepada Al-Qaidah Irak karena kehilangan Abu Ayyub al Masri dan Abu Omar al Baghdadi. Dia juga mengancam Amerika Serikat.
"Jangan berpikir jihad selesai," kata Shekau. "Sebaliknya jihad baru saja dimulai. Wahai Amerika,. Matilah dengan kemarahan Anda."
Dokumen-dokumen yang disita di kompleks Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan juga menunjukkan bahwa pemimpin tingkat atas Boko Haram telah berhubungan dengan Al-Qaidah, menurut The Guardian. Boko Haram diketahui menerima dukungan dari Al-Qaidah di Maghreb Islam dan Al-Shabaab, sebuah afiliasi Al Qaeda di Afrika Timur. (st/tlwj)