YAMAN (voa-islam.com) - Puluhan tentara yang marah dari Garda Republik dan Pasukan Pusat Keamanan di area yang berlokasi di pinggiran utara ibukota Yaman Sana'a menculik pada Kamis seorang komandan Garda Republik berpangkat tinggi sebagai protes atas kelanjutan penangguhkan gaji mereka, berita layanan mobile al-Sahwa melaporkan.
Gaji para prajurit tersebut dilaporkan digantung sebagai bagian dari penolakan mereka untuk ambil bagian dalam tindakan keras yang dilakukan terhadap revolusi damai pemuda tahun lalu.
Marah karena gaji mereka yang ditangguhkan tidak juga dikeluarkan, para prajurit tersebut menculik komandan Brigade 62 Murad al-Awbali dan membawanya ke lokasi yang tidak diketahui, kata kantor berita milik Partai Islah.
Al-Awbali diculik di Pasar Jahana dari Khawlan, beberapa kilometer utara kota Sana'a, menurut al-Sahwa.
Setelah dia memimpin penumpasan sengit pada para pemrotes yang menuntut perubahan pada 2011 di selatan provinsi Taiz, para pengunjuk rasa terus turun ke jalan menyerukan agar menahan al-Awbali yang bertanggungjawab atas kejahatan yang dilakukan terhadap mereka oleh pasukan di bawah komandonya.
Hal ini mendorong anak-mantan Presiden Yaman Ali Badullah Saleh, yang merupakan kepala Garda Republik, pasukan militer terbaik terlengkap dan terlatih di Yaman-untuk mentransfer al-Awbali dari Taiz ke brigade 62 yang terletak di wilayah al-Sama, sekitar 30 kilometer utara Sana'a. (by/yp)