INGGRIS (voa-islam.com) - Sumber-sumber diplomatik mengatakan teknisi Rusia di pusat kontrol rudal pertahanan udara Suriah memainkan peran kunci dalam penyergapan dan menembak jatuh pesawat jet F-4E Phantom II Turki
Koran Sunday Times Inggris hari Ahad (1/6/2012) melaporkan bahwa para teknisi Rusia memainkan peran kunci dalam penyergapan dan menembak jatuh sebuah pesawat tempur Turki oleh pertahanan anti-pesawat Suriah 10 hari lalu.
Sumber-sumber diplomatik di Timur Tengah mengatakan kepada koran itu bahwa penghancuran F-4E Phantom II adalah keputusan sepersekian detik yang dimaksudkan sebagai peringatan bagi NATO untuk tetap keluar dari perang sipil Suriah.
Sebuah sumber di Angkatan Udara Israel seperti dikutip mengatakan "kita tidak akan terkejut jika ini adalah pekerjaan para ahli Rusia, jika mereka tidak menekan tombol, setidaknya berada di samping para perwira Suriah yang melakukannya."
..kita tidak akan terkejut jika ini adalah pekerjaan para ahli Rusia, jika mereka tidak menekan tombol, setidaknya berada di samping para perwira Suriah yang melakukannya..
Jatuhnya pesawat mendorong Ankara lebih dekat dengan intervensi militer di Suriah ketika tentara dan tank Turki dikerahkan di dekat perbatasan dengan Suriah. Damaskus merespon dengan mengirim dua brigade tank ke perbatasan.
"Insiden ini jelas memiliki sidik jari Rusia di atasnya," kata diplomat kepada Sunday Times. Dia meringkas pesan-pesan Rusia: "Suriah bukan Libya dan setiap usaha untuk memaksakan sebuah 'zona larangan terbang' atas Suriah akan menghadapi salah satu pertahanan udara yang paling tangguh di Bumi dan akan mengenakan biaya sangat mahal kepada setiap penyerangnya."
Sebuah klien lama dari Uni Soviet lama, Suriah telah mengakuisisi pertahanan udara canggih dari Moskow selama empat dekade terakhir dan dipandang sebagai teman terakhir Presiden Vladimir Putin di dunia Arab, sumber-sumber oposisi mengatakan.
Tiga tahun lalu Rusia memasok Suriah dengan Pantsir-S1 (SA 22 Greyhound) canggih, dengan 36 peluncur, menurut laporan tersebut. Para ahli Rusia diyakini telah melatih orang-orang Suriah dan para diplomat mengatakan beberapa ahli tersebut masih ditempatkan di pusat-pusat kontrol rudal pertahanan udara Suriah. (st/ynet)