ASSAM, INDIA (voa-islam.com) - Polisi menembak mati empat perusuh di negara bagian timur laut India Assam, Selasa, saat pasukan keamanan berjuang untuk membendung bentrokan agama antara penganut Hindu dan Muslim yang telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi karena desa-desa mereka hangus terbakar.
Kerusuhan antara orang suku Bodo, penganut Hindu dan Kristen, dengan pemukim Muslim telah terjadi selama beberapa hari di sebuah daerah dekat Bangladesh. Beberapa korban meninggal karena luka parang, kata para pekerja bantuan yang telah melihat mayat-mayat tersebut.
Kekerasan terbaru itu dipicu pada Jumat malam ketika orang tak dikenal menewaskan empat pemuda di distrik Kokrajhar, polisi dan pejabat distrik mengatakan. Sebagai pembalasan, suku Bodo bersenjata menyerang umat Islam, yang mereka tuduh berada di balik pembunuhan.
Seorang polisi senior yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa pada Senin malam warga suku Bodo menembaki desa-desa Muslim dekat perbatasan dengan Bhutan namun tidak ada korban dilaporkan.
Sementara itu inspektur jenderal polisi SN Singh mengatakan kepada Reuters bahwa polisi menembaki orang-orang yang membakar properti di distrik Kokrajhar yang didominasi etnis Bodo, menewaskan empat orang. Polisi juga menemukan empat mayat lagi di distrik tetangga.
"Semakin banyak desa yang dibakar oleh penyerang malam ini. Kekerasan mulai lagi di malam hari setelah jeda singkat," kata seorang pegawai sipil distrik, yang meminta tidak disebutkan namanya.
..Tiga puluh tahun lalu, sekitar 2.000 orang, sebagian besar umat Muslim, tewas dalam kerusuhan di Assam..
Sebelumnya pada Selasa, ratusan orang bersenjatakan tombak, tongkat pemukul dan batu menyerang sebuah kereta ekspres yang melewati Kokrajhar, melukai beberapa penumpang. Dalam insiden lain, beberapa orang menderita luka tembak dan lainnya luka-luka dalam desak-desakan ketika polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan segerombolan massa, seorang pejabat senior polisi mengatakan.
Massa saingan telah menyebar ke daerah-daerah pedesaan di tiga distrik, menargetkan dusun di sepanjang tepi sungai dan di hutan. Sekitar 500 desa telah dihancurkan oleh pembakaran, kata polisi.
Kepala Menteri Assam, Tarun Gogoi, mengatakan kepada jaringan televisi CNN-IBN dia berharap situasi akan terkendali dalam dua hari. Dia mengatakan sekitar 30.000 warga desa telah meninggalkan rumah mereka dan berlindung di kamp bantuan, namun para pejabat setempat mengatakan jumlahnya setidaknya dua kali itu.
Hagrama Mohilary, pemimpin dewan kesukuan yang mengatur kawasan itu, memperingatkan bahwa pemberontak separatis telah bergabung dalam kekerasan untuk melindungi desa Bodø. Dia menyerukan para pemberontak, yang secara resmi mengamati gencatan senjata, untuk meletakkan senjata mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, suku-suku Hindu dan Kristen telah keras menyuarakan sentimen anti-imigran dan anti-Muslim terhadap pemukim Bangladesh. Suku Bodo telah bentrok dengan warga Bengali dalam beberapa kali kerusuhan mematikan sejak 1950-an. Tiga puluh tahun lalu, sekitar 2.000 orang, sebagian besar umat Muslim, tewas dalam kerusuhan di Assam.(an/reuters)
Ket: Api menyala dari rumah-rumah di tepi sungai Gourang selama kerusuhan di dekat kota Kokrajhar di negara bagian timur laut india, Assam. / foto. Reuters