View Full Version
Selasa, 31 Jul 2012

Organisasi HAM Kecam Kebiadaban Pemberontak Syi'ah Houti pada Muslim Sunni Yaman

YAMAN (voa-islam.com) - Organisasi-organisai hak asasi manusia telah mendesak untuk membentuk komite independen untuk menyelidiki penyiksaan dan eksekusi di luar hukum yang dilakukan oleh Kelompok pemberontak Syi'ah Houthi di utara Yaman.

Organisasi-organisasi tersebut menggambarkan tindakan Pemberontak Syi'ah Houti di provinsi Saada termasuk penyiksaan, penangkapan sewenang-wenang dan eksekusi layaknya manusia barbar, kejahatan-kejahatan keji yang tidak boleh didiamkan.

Organisasi Nasional untuk Membela Hak Asasi dan Kebebasan (HOOD) mengatakan pihaknya akan menerbitkan laporan yang komprehensif mengenai semua pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Kelompok Syi'ah Houthi di Saada, setelah mengunjungi beberapa korban penyiksaan di dalam sebuah rumah sakit di ibukota Sanaa.

Kelompok Syi'ah Huthi melepas empat korban, yang sekarang menerima perawatan di Sanaa, setelah menyiksa mereka secara parah, kata HOOD, menambahkan jejak yang jelas tentang adanya penyiksaan pada tubuh mereka dan kondisi mereka yang memburuk. Organisasi Raqeeb mengatakan tindakan ilegal dan pelanggaran HAM manusia oleh Kelompok Syi'ah Houthi di Saada adalah umum, sistemik dan dengan ujung sektarian Syi'ah versus Sunni

Beberapa orang tidak melaporkan serangan terhadap mereka dan latihan ilegal lainnya oleh Houthi karena mereka takut pembalasan akan dilakukan terhadap mereka dan keluarga mereka, katanya.

Organisasi hak asasi manusia juga menyerukan kepada kekuatan lokal dan internasional untuk menekan Kelompok Syi'ah Houthi untuk menghentikan pelanggaran HAM dan tindakan terlarang tersebut.

Kelompok SYi'ah Huoti terorganisir dengan baik dan memiliki pejuang bersenjata dengan senjata yang berbeda dan memerintah bagian Saada dan sebagian besar provinsi terdekat Hajjah, Jawf dan Amran, menurut penduduk setempat.

Rezim sebelumnya menuduh kelompok mengankat senjata melawan otoritas dan menerima dukungan dari Hawzats Iran untuk mengacaukan negara.

Sejak unjuk rasa anti pemerintah meletus pada akhir Januari 2011, pimpinan pemberontak Syiah Houthi telah mencoba untuk memperluas cengkraman kekuasaan mereka atas wilayah-wilayah Sunni di provinsi-provinsi utara yang bergolak setelah kontrol pemerintah melemah oleh aksi protes.

Pada 26 Agustus 2010, pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Syiah Houti menandatangani perjanjian di Doha untuk merekatkan  gencatan senjata rapuh untuk mengakhiri perang sejak 2004, tetapi bentrokan antara pemberontak Syiah yang ingin menguasai wilayah suku-suku Sunni setempat masih tetap terjadi dan menggoyang wilayah itu. (by/yp)


latestnews

View Full Version