Presiden Mesir Muhammad Mursi melantik kabinet baru, dan posisi Menteri Pertahanan, tak berubah, dan tetap dijabat oleh Marsekal Hussein Tantawi, yang sudah menjadi Menteri Pertahanan selama lebih 20 tahun. Mursi melantik kebinet baru itu, hari Kamis. Langkah Mursi tetap mempertahankan Marsekal Tantawi ini, sebagai langkah kompromi yang dicapai antara Presiden Mursi dengan militer yang berkuasa.
Kabinet baru dapat dilantik, di mana sudah lebih dari sebulan setelah Mursi Islam mengambil alih kekuasaan, hanya mencerminkan genting pertarungan perebutan kekuasaan antara Ikhwan dengan kalangan militer, yang tidak ingin kekuasaan di negeri itu jatuh ke tangan kaum Islamis.
Partai Kebebasan dan Keadilan yang merupakan sayap politik Ikhwan, mengambil sejumlah pos dalam pemerintahan baru, termasuk meneri penerangan. Perdana Menteri Hisyam Qandil, seorang Islamis, membuat kalangan sekuler sangat kecewa, dan Mursi mengatakan memilih menteri berdasarkan kompentensi, bukan ideologi, jelasnya.
"Prinsip dan kriteria utama, adalah kompetensi," ungkap Mursi dalam jumpa pers di Istana. "Kami harus berhenti menggunakan istilah-istilah seperti mereka dan kami. Kami tidak memilah ini Koptik atau seorang Muslim. Yang saya lihat adalah orang Mesir dan warga negara, "tambahnya.
"Kami adalah pemerintah rakyat, kami tidak mewakili kecenderungan ideologi apapun," katanya.
Sedangkan Perdana Menteri, Qandil, adalah sebelumnya menjabat sebagai menteri irigasi di kabinet Kamal Ganzhouri. Qandil, seorang manajer senior di Bank Pembangunan Afrika, kemudian menjadi Ahli Menangani Sungai Nil, dan membantah dirinya sebagai tokoh Ikhwan.
Kabinet baru terdiri dari 35 menteri, termasuk delapan menteri negara, dan harus akan fokus mengatasi masalah yang "sangat besar", yaitu bidang ekonomi dan tantangan keamanan yang dihadapi negara itu sejak penggulingan Hosni Mubarak pada Februari tahun lalu.
Tujuh menteri yang ditunjuk merupakan anggota kabinet Kamal Ganzouri, dan Ganzhouri akan menjadi penasihat presiden, ungkap media di Cairo.
Mursi, yang berkampanye dengan janji untuk menghidupkan kembali perekonomian Mesir dan cepat memulihkan keamanan memburuk, ingin sekali mendorong melalui programnya dengan pemerintahan teknokratis, para pembantunya mengatakan.
Tantawi menjabat sebagai menteri pertahanan mantan Presiden Hosni Mubarak selama dua dekade, sampai Mubarak jatuh, akibat revolusi yang berlangsung Februari, 2011.
Militer secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Mursi pada akhir Juni. Tapi para jenderal tetap berada di jantung kekuasaan dan berperan dalam pemerintahan sipil, seperti yang tertera dalam keputusan mereka dikeluarkan pada malam pemilihan Mursi itu.
Kekuatan mereka termasuk kewenangan untuk mengesahkan undang-undang setelah pembubaran mereka dari Ikhwanul pimpinan parlemen.
Setidaknya sembilan menteri yang menjabat dalam Kabinet baru, merupakan wajah lama, seperti Menteri Keuangan Momtaz el-Said dan Menteri Luar Negeri Mohamed Kamel Amr, serta menteri produksi militer dan budaya, masih berda di tangan mereka. Sedangkan, Abdul-Maqsoud, anggota senior Ikhwanul Muslimin, akan menjadi menteri penerangan.
Setidaknya dua, termasuk Departemen Pemuda, dijabat oleh Partai Kebebasan dan Partai Keadilan. Beberapa pejabat partai sebelumnya mengatakan mereka hanya menargetkan 25%, jabatan di kabinet baru Mesir:
* Momtaz El-Said (Keuangan)
* Osama Saleh (Investasi)
* Mohamed Hussein Tantawi (Pertahanan)
* Salah Abdul Maqsoud (Informasi)
* Osama Kamal (Oil)
* Hany Mahmoud (Komunikasi)
* Mohammed Kamel Amr (Luar Negeri)
* Osama al-Abd (wakaf Agama)
* Mustafa Mosaad (Pendidikan Tinggi)
* Tarik Wafik (Perumahan)
* Hisyam Zazou (Pariwisata)
* Mohammed Ibrahim (Antiquities)
* Ahmed Zaki Abdeen (Pembangunan Daerah)
* Mohammed Rashad (Transportasi)
* Abdul Qawi Khalifa (Utilitas Umum)
* Muhammad Baha Eddin (Irigasi)
* Nagwa Khalil (Asuransi Sosial)
* Nadia Zukhary (Penelitian Ilmiah)
* Salah Abdul Mamoun (Pertanian)
* Saad Mohammed Balba (Listrik & Energi)
* Ahmed Gamal Eddin (Dalam Negeri)
* Abu Zaid Mohammed Abu Zaid (Supply dan Perdagangan Internal)
* Mohammed Mahsoub (Bidang Hukum)
* Mohammed Rashad el-Meteiny (Transportasi)
* Ali Sabry (Produksi Militer)
* Mohammed Saber Arab (Budaya)
* Mohammed Mustafa (Kesehatan)
* Ibrahim Ahmed Ghoneim (Pendidikan)
* Hatem Saleh (Industri dan Perdagangan Asing)
* Ahmed Mekki (Keadilan)
* Ashraf al-Arabi (Perencanaan dan Kerjasama Internasional)
* Osama Yasin (Pemuda)