Arab Saudi (voa-islam.com) Presiden Turki Abdullah Gul menyatakan, bahwa keanggotaan Suriah di dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ditangguhkan.
Presiden Gul berbicara pada pertemuan puncak, dan bersifat luar biasa OKI ke empat, di Mekah, Arab Saudi, Presiden Turki menunjukkan perkembangan terbaru di Suriah, dan mengatakan bahwa rezim Bashar al-Assad yang menggunakan senjata berat terhadap rakyatnya menyebabkan banyaknya kematian.
Gul mengatakan, "Kami mencoba yang terbaik untuk transformasi damai dan melakukan segalanya, dan mencegah rakkyat Suriah terus menghadapi kekerasan senjata. Namun, rezim Baath menjawab upaya damai dengan senjata. Maka, OKI memutuskan menangguhkan keanggotan Suriah dalam OKI, sampai terjadi perubahan politik, khususnya terjadi tranformasi kekuasaan dari Al-Assad. Jika perang saat ini terus berlanjut, rasa haus darah, balas dendam, pemisahan dan kebingungan akan memburuk. Tidak ada jalan lain rezim Baath ini harus dikucilkan", ungkap Gul.
Gul mengatakan bahwa semua anggota OKI harus melakukan segala sesuatu yang dalam waktu sesingkat mungkin mengambil langkah mengakhiri rezim Al-Assad. Gul juga menambahkan bahwa al-Assad segera jatuh. Namun, Gul berusaha menghindari terperangkap dalam konflik, "Syiah-Sunni". Karena harus berhati-hati, perang antar penganut Syiah-Sunni akan membahayakan kemanusiaan, dan menghancurkan dunia Islam dan tarik ke dalam kegelapan abad pertengahan.
Gul yang hadir dalam KTT OKI itu, juga menyerukan agar seluruh anggota OKI terlibat aktif menyelesaikan masalah Palestina, Mali dan Myanmar, ylang sekarang ini menghadapi kekejaman dan kebiadaban rezim Budha di Myanmar. Gul menawarkan agar KTT ke-13 yang akan diadakan di Turki. mi/wb