BEIRUT, LIBANON (voa-islam.om) - Pukulan berat lagi-lagi menghantam Bashar Al-Assad, setelah ditinggal mati empat pembantu dekatnya dalam serangan bom di sidang kabinet keamanan di Damaskus sebulan lalu, kini terbetik kabar bahwa saudara Presiden Bashar al-Assad yang paling ditakuti Maher Al-Assad cedera serius dengan kehilangan sebelah kakinya juga dalam insiden pemboman tersebut.
Sumber-sumber mengatakan pada hari Kamis (16/8/2012) bahwa saudara Presiden Bashar al-Assad yang paling ditakuti Maher Al-Assad kehilangan kakinya dalam serangan bom di sidang kabinet keamanan pemimpin Suriah sebulan lalu.
Serangan terhadap pertemuan kepala keamanan Bashar Al-Assad di Damaskus pada 18 Juli menewaskan empat anggota lingkaran dalam presiden, termasuk saudara iparnya, Assef Sawkat, dan menyulut keberanian para pemberontak untuk melakukan pertempuran mereka ke ibu kota untuk pertama kalinya.
Maher belum pernah terlihat di depan umum sejak pemboman itu, sementara Assad sendiri telah membatasi penampilan hanya dengan klip-klip rekaman yang disiarkan di televisi, yang mengarah kepada spekulasi tentang efektivitas kepemimpinan ketika pemberontakan meningkat.
"Kami mendengar bahwa ia (Maher al-Assad) kehilangan salah satu kakinya selama ledakan tersebut, tetapi tidak mengetahui lebih lanjut," kata seorang diplomat Barat kepada Reuters.
Sebuah sumber Teluk mengkonfirmasi laporan itu: "Dia kehilangan salah satu kakinya, Berita itu benar."
Maher Al-Assad, seorang kolega dekat presiden, telah memperoleh reputasi menakutkan sebagai komandan pasukan elit Pengawal Republik dan Divisi Lapis Baja ke-4 Suriah, formasi elit yang sebagian besar terdiri dari pasukan dari sekte minoritas Alawit Bashar Al-Assad, yang kesetiaannya dapat diandalkan dalam perang terhadap pemberontak.
Pengungkapan cedera Maher merupakan satu lagi pukulan berat terhadap Bashar Al-Assad, karena ia merupakan salah satu komandan militer utama Assad dalam memerangi pemberontakan 17-bulan terhadap rezim Damaskus dan kini telah merenggut lebih dari 21.000 jiwa warga Suriah.(an/dailystar)
Ket: Maher Al-Assad (kiri) bersama saudaranya Presiden Suriah Bashar Al-Assad.