SURIAH (voa-islam.com) - Kepala dewan militer Tentara Pembebasan Suriah (FSA) Mustafa al-Sheikh, memperkirakan bahwa rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang sedang diperangi tidak akan bertahan lebih dari empat bulan menyusul kerusakan permanen tentara Assad dan memburuknya semangat para pejabat mereka.
"Empat bulan adalah waktu maksimal jika kita memperhitungkan kerusakan permanen yang menimpa tentara pemerintah dan memburuknya semangat pejabat mereka," katanya kepada Al Arabiya.
"[Menggulingkan rezim Assad] bahkan bisa memakan waktu dua bulan," tambahnya.
Mustafa al-Sheikh menjelaskan bahwa FSA, oposisi utama kelompok pejuang bersenjata di Suriah, menjadi lebih kuat dan mencetak lebih banyak kemenangan khususnya dengan tentara pemerintah yang tidak mampu beroperasi di dalam kota-kota Suriah.
"Tentara rezim hanya bisa menyerang dengan pesawat tempur dan tank, tetapi sekarang sangat sulit bagi pasukan darat atau patroli polisi pemerintah untuk berjalan-jalan di dalam kota dengan pengecualian di Damaskus," katanya.
Mustafa al-Sheikh membantah tuduhan bahwa Tentara Pembebasan Suriah (FSA) tidak bersatu dan mengatakan bahwa itu hanya oposisi di luar negeri yang terbagi karena perbedaan pandangan politik dan peran yang dimainkan oleh agenda eksternal.
"Ini tidak mencerminkan di kancah domestik di Suriah. Brigade FSA mungkin memiliki nama yang berbeda-beda, tetapi mereka semua bagian pada satu entitas dan kita semua bersatu dan persatuan kita menjadi lebih kuat sekarang setelah satu setengah tahun berlalu sejak revolusi dimulai. "
Sheikh mengakui bahwa telah ada upaya dari rezim Suriah untuk memisahkan petugas FSA secara sektarian.
"Ini adalah tantangan paling berbahaya, namun perwira senior memastikan untuk tidak memberikan rezim kesempatan ini."
Mengenai negara-negara asing yang mungkin campur tangan untuk mengganggu kesatuan FSA, Mustafa al-Sheikh mengatakan ia lebih suka untuk tidak mempermalukan pihak Arab atau internasional tertentu.
"Revolusi Suriah telah lama ditinggalkan oleh masyarakat internasional yang tidak mengambil tindakan pada tingkat politik atau militer dan hal ini berkontribusi pada melemahnya revolusi," katanya.
Sheikh mengakui bahwa menerima dukungan eksternal akan membutuhkan FSA untuk menjadi badan kelembagaan yang terorganisasi dalam rangka untuk memastikan senjata yang disediakan oleh entitas asing tidak akan jatuh ke tangan yang salah.
"Institusionalisasi FSA dimungkinkan oleh pembelotan perwira yang lebih senior di militer Suriah dan telah ada upaya dari negara-negara lain seperti Perancis, Turki, dan negara-negara Teluk untuk mendukung langkah yang pasti akan terjadi cepat atau lambat."
Mustafa al-Sheikh mengharapkan penyatuan resmi FSA akan dideklarasikan dalam waktu 10 hari. (by/aby)