SANAA, YAMAN (voa-islam.com) - Para pejabat AS dan Yaman mengklaim telah membunuh pemimpin No 2 Al-Qaidah cabang Yaman (AQAP), Saeed Al-Shihri dalam serangan pesawat tak berawak di provinsi selatan Hadramaut hari Senin (10/9/2012).
Saeed al-Shihri, warga negara Saudi yang berjihad di Afghanistan dan menghabiskan enam tahun di penjara militer AS di Teluk Guantanamo, dibunuh bersama dengan enam orang lain yang bepergian dengannya dalam satu mobil oleh rudal setelah meninggalkan rumah di provinsi selatan Hadramaut, menurut pejabat militer Yaman. Mereka mengatakan rudal itu diyakini telah ditembakkan oleh pesawat tak berawak yang dioperasikan oleh AS.
Dua pejabat senior AS mengkonfirmasi gugurnya al-Shihri, tetapi tidak bisa mengkonfirmasi keterlibatan AS dalam serangan udara tersebut. AS biasanya tidak mengomentari serangan tersebut meskipun telah menggunakan drone di masa lalu untuk memburu para anggota Al-Qaidah di Yaman, yang dianggap sebagai medan pertempuran penting dengan jaringan pejuang Islam.
Para pejabat militer Yaman menyatakan bahwa tim forensik setempat telah mengidentifikasi tubuh al-Shihri dengan bantuan ahli forensik AS di lapangan. Para pejabat militer AS dan Yaman berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberikan informasi kepada media.
Senin malam, setelah spekulasi muncul bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak AS, Kementerian Pertahanan Yaman mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa al-Shihri dan enam sahabatnya gugur dalam operasi oleh pasukan bersenjata Yaman di Wadi Hadramawt, tapi tidak merinci bagaimana mereka meninggal.
Para pejabat militer Yaman mengatakan mereka telah percaya Amerika Serikat berada di balik operasi militer karena mereka sendiri tidak memiliki kapasitas untuk melakukan serangan udara yang tepat dan karena kemampuan pengumpulan data intelijen Yaman pada gerakan al-Shihri yang terbatas.
Sebuah pernyataan singkat Kementerian Pertahanan yang dikirim kepada wartawan Yaman pada ponsel mereka pada hari sebelumnya hanya mengatakan bahwa serangan itu telah menargetkan para pejuang Islam. Pernyataan ini tidak menentukan siapa yang melakukan serangan itu atau kapan itu terjadi.
Setelah meninggalkan Guantanamo pada tahun 2007, Saeed al-Shihri, yang diyakini berusia 30-an, melalui lembaga "rehabilitasi" terkenal Arab Saudi, sebuah program indoktrinasi yang dirancang untuk menggantikan apa yang pihak berwenang di Arab Saudi lihat sebagai ideologi jihad dengan moderasi agama.
Tapi dia kemudian menuju selatan ke Yaman setelah dibebaskan dan menjadi wakil Nasser al-Wuhaishi, pemimpin Al-Qaidah di Semenanjung Arab. Al-Wuhaishi adalah warga Yaman yang pernah menjabat sebagai asisten pribadi Syaikh Usamah bin Ladin di Afghanistan.
Belum ada pernyataan resmi dari AQAP baik mengkonfirmasi atau membantah klaim pejabat militer AS dan Yaman mengenai gugurnya pemimpin No 2 mereka.
Kelompok Al-Qaidah cabang Yaman yang secara resmi dikenal sebagai Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) dipandang sebagai yang paling aktif di dunia, merencanakan dan melakukan serangan terhadap sasaran pada dan diluar wilayah AS. Kelompok ini mengambil keuntungan dari kekosongan politik selama kerusuhan yang terinspirasi oleh Musim Semi Arab tahun lalu untuk mengambil kendali dari petak besar wilayah di selatan. Namun militer Yaman telah meluncurkan serangan luas yang didukung AS dan mendorong pejuang Islam dari beberapa kota.
Al-Qaidah di Yaman telah dikaitkan dengan beberapa percobaan serangan terhadap sasaran-sasaran AS, termasuk pemboman Hari Natal yang gagalkan pada 2009 pada sebuah pesawat di Detroit dan paket bermuatan bom pada pesawat kargo tahun lalu.
Tidak seperti cabang Al-Qaidah lain, jaringan pejuang Islam di Yaman telah melampaui konsep sel tidur dan secara aktif berusaha untuk mendapatkan pijakan teritorial di daerah tanpa hukum, terutama di selatan Yaman, sebelum mereka didorong kembali oleh pasukan pemerintah Yaman yang didukung AS setelah berbulan-bulan pertempuran intermiten. Pertempuran itu telah menewaskan ratusan tentara Yaman.
Pejuang Islam yang berbasis di Yaman telah menyerang sasaran Barat di daerah tersebut dua kali dalam 12 tahun terakhir. Pada tahun 2000, mereka membom kapal perusak USS Cole di pelabuhan Aden, menewaskan 17 marinir. Dua tahun kemudian, mereka menyerang sebuah kapal tanker minyak Perancis, juga dari Yaman.
Serangan pesawat tak berawak AS di Yaman telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menewaskan beberapa anggota kunci Al-Qaidah, diantaranya ulama Yaman kelahiran AS Syaikh Anwar Al-Awlaki yang telah dikaitkan dengan perencanaan dan pelaksanaan beberapa serangan yang menargetkan kepentingan AS dan Barat, termasuk upaya untuk manjatuhkan pesawat tujuan Detroit pada tahun 2009 dan plot untuk mengebom pesawat kargo pada tahun 2010 dan juga Samir Khan, seorang propagandis Al-Qaidahyang menerbitkan majalah jihad berbahasa Inggris, Inspire. (by/AP)