KAIRO, (voa-islam.com) - Para pengunjuk rasa menerobos kedutaan AS di Kairo dan menghancurkan bendera Amerika sebagai protes terhadap film yang menghina Nabi Muhammad
Para demonstran Mesir, sebagian besar dari kelompok Islam dan pemuda "ultras", menaiki dinding kedutaan AS di Kairo pada hari Selasa. Mereka menerobos ke halaman dan mencopot bendera AS serta merobek-robeknya, kemudian menggantinya dengan bendera hitam dengan tulisan "Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah" untuk memprotes film yang menghina Nabi Muhammad tersebut.
Ribuan demonstran berbaris ke kedutaan AS di pusat Kairo, berkumpul di luar tembok dan meneriakan kecaman terhadap film, yang dilaporkan diproduksi di Amerika Serikat.
"Katakan saja, jangan takut: duta mereka harus pergi," teriak kerumunan.
"Film ini harus dilarang segera dan permintaan maaf harus dilakukan," kata Ismail Mahmoud 19 tahun, anggota dari apa yang disebut "ultras" pendukung sepak bola yang memainkan peran besar dalam pemberontakan yang menjungkalkan Hosni Mubarak lalu tahun.
Dia meminta Presiden Mohamed Mursi, presiden sipil pertama Mesir dan dari kelompok Islam, untuk mengambil tindakan, tanpa memberikan rincian dari film yang membuatnya atau pengunjuk rasa lainnya marah.
Puluhan pengunjuk rasa kemudian memanjat dinding kedutaan, menurunkan bendera dari tiang di halaman dan membawanya kembali ke kerumunan di luar kedutaan yang berjumlah 2000 orang. Kerumunan tersebut mencoba untuk membakarnya, tapi gagal dan hanya merobek-robeknya. Para pengunjuk rasa di dinding kemudian menaikkan bendera hitam dengan tulisan "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah nabi-Nya." di tiang bendera kedutaan AS.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan AS bekerja sama dengan pihak berwenang Mesir untuk mencoba untuk memulihkan ketertiban.
Hampir semua staf telah pergi sebelum kedutaan diterobos, kata seorang pejabat AS. Hanya beberapa anggota staf yang masih berada di dalam, saat keamanan kedutaan telah mengirim pulang staf lebih awal setelah mempelajari protes yang akan datang.
"Situasi masih cair," kata seorang pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang masalah tersebut.
Seorang pejabat di kedutaan di Kairo mengatakan duta besar AS berada di luar kota.
Media Mesir mengatakan film tersebut baru-baru ini diproduksi di Amerika Serikat oleh sebuah kelompok anti-Islam. Film tersebut, klip-klip yang tersedia di YouTube, menggambarkan Nabi Muhammad sebagai penipu, menunjukkan dia berhubungan seks dan menyerukan pembantaian. Umat Muslim menganggap menggambarkan Nabi Muhammad dengan cara apapun adalah sebuah serangan terhadap Islam, apalagi dengan cara menghina.
Protes-protes tersebut muncul setelah beberapa media Mesir telah melaporkan tentang film itu selama beberapa hari, dengan ulama Al-Azhar menyerukan kecaman dan pembatalan trial film tersebut yang diselenggarakan oleh sebuah kelompok AS termasuk Terry Jones, seorang pendeta Kristen yang memicu kerusuhan di Afghanistan pada tahun 2010 karena mengancam untuk membakar Quran.
Menurut situs www.standupamericanow.org website, Jones dan yang lain ambil bagian dalam sebuah acara pada hari Selasa - hari peringatan serangan 11 September oleh Al-Qaidah di kota-kota AS - menyebut "Hari Internasional Penghakiman Muhammad" di Florida. Acara itu dijadwalkan akan disiarkan langsung di internet.
Selain di Mesir, kemarahan serupa juga menyebar di kota Benghazi Libya. Beberapa jam setelah portes di Mesir, pria bersenjata di bagian timur Libya tersebut juga menyerbu konsulat AS di sana dan membakarnya sebagian gedung konsulat disana. (an/guardian, reuters)