View Full Version
Jum'at, 14 Sep 2012

ISAF Tingkatkan Pengamanan Takut Protes Film Menghina Nabi Menyebar ke Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pada hari Kamis (14/9/2012) mengatakan telah mengambil langkah-langkah keamanan yang ketat untuk mencegah kekerasan yang mungkin terjadi di Afghanistan menyusul munculnya film yang menghujat Islam dan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Protes mematikan telah meletus atas film yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Film tersebut, yang dibuat oleh seorang warga Kristen AmeriKa Nakoula Basseley Nakoula (Sam Bacile merupakan nama samaran pelaku di YouTube-Red), baru-baru ini dirilis oleh pendeta Kristen Terry Jones yang tahun lalu berusaha untuk membakar salinan Al-Qur'an.

Setelah perilisan film tersebut, protes kemarahan anti AS oleh umat Muslim terjadi di Libya, Mesir dan negara-negara Muslim lainnya. Protes kekerasan di Libya menyebabkan kematian empat orang Amerika, termasuk duta besar AS, Cristovers Stevans.

"Kami membawa masalah itu secara serius dan tentara ISAF telah mengambil langkah-langkah keamanan mendesak untuk mencegah kemungkinan kekerasan terjadi. Kami juga berbicara dengan pasukan Afghanistan tentang masalah ini, " kata Brigadir Jenderal Roger Nobel, Deputi Operasi ISAF dalam konferensi pers.

"Rasa hormat ISAF untuk budaya dan agama rakyat Afghanistan adalah kuat dan mendasar dan dengan cara itu kami ingin melakukan bisnis di sini," ujarnya, seraya mengklaim pasukan asing berada di sini, jauh dari rumah, berusaha untuk membantu Afghanistan.

Sementara itu, kedutaan AS di Kabul juga meminta bantuan dari para pemimpin Afghanistan dan orang-orang dalam menjaga ketenangan. Dalam sebuah pernyataan, kedutaan mendesak warga Afghanistan untuk membantu mereka terus bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik dan aman bagi negara.

Langkah-langkah peningkatan pengamanan yang lebih ketat oleh ISAF ini untuk menghindari protes penodaan agama hampir serupa pada Februari lalu yang berujung pada kekerasan.

Protes tersebut, yang diawali oleh insiden pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan 5 tentara Amerika di lapangan udara Baghram telah memicu enam hari demonstrasi di seluruh negeri Afghanistan.

Tiga puluh orang, baik dari tentara ISAF, pasukan Afghanistan dan juga warga sipil telah tewas sementara 200 lainnya terluka akibat protes itu, yang juga di manfaatkan oleh pejuang Islam sebagai momentum untuk melakukan pembalasan dan serangan terhadap pasukan asing dan dan sekutunya dari pasukan Afghanistan. (an/pjhk)

Ket: Brigjen Roger Nobel, deputi operasi ISAF


latestnews

View Full Version