View Full Version
Senin, 17 Sep 2012

Pemimpin Salafi Tunisia Abu Iyad Ditangkap

Lebih dari 1.000 pasukan keamanan Tunisia mengepung masjid di ibukota Tunis, usai berlangsungnya bentrokan yang dahsyat antara pasukan keamanan dengan para demonstran yang menghancurkan Kedutaan Besar AS pekan lalu, ungkap seorang saksi kepada  Reuters, Senin.

Polisi anti huru hara, militer dan pasukan elit anti-terorisme mengepung masjid al-Fatah, di mana Saif-Allah Benahssine, pemimpin  Ansar al-Syariah,Tunisia, mengatakan kepada pengikutnya ia tidak terlibat dalam protes kekerasan di Kedutaan AS.

Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Benahssine, yang dikenal sebagai Abu Iyadh, ikut terlibat selama berlangsungnya aksi protes . Dua orang tewas dan 29 terluka ketika polisi melepaskan tembakan saat demonstran mengobrak-abrik dan menghancurkan kedutaan besar AS, akibat film "Innocence of Muslim", yang menghina Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam.

Ansar al-Syariah mendukung seruan melalui Facebook untuk memprotes film yang menghujat Nabi Shallahu Alaihi Wassalam, yang didanai oleh 100 tokoh Yahudi AS, yang menggambarkan Nabi Muhammad sebagai orang bodoh dan suka perempuan.

Partai En-Nahda, yang memimpin koalisi pemerintahan Tunisia, menyerukan bergabung dengan protes.

Presiden Moncef Marzouki, yang berhaluan sekuler negara itu, mengutuk serangan hari Jumat, sebagai tidak dapat diterima dan mengatakan bisa melukai hubungan dengan Washington. Perekonomian Tunisia sangat bergantung pada bantuan Barat setelah gejolak yang diikuti penggulingan penguasa lama tahun lalu.

Para pejabat Libya menduga  Ansar al-Syariah berada di belakang serangan, di mana utusan AS ke Libya dan tiga orang Amerika lainnya tewas dalam protes anti-film pekan lalu.

Serangan yang sangat dahsyat terhadap kedutaan AS di ibukota Tunis itu, kemudian seluruh pegawai dan staf kedutaan AS di Tunisia, meninggalkan negeri itu, karena merasa terancam jiwanya. mh.


latestnews

View Full Version