KAUKASUS UTARA (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Rusia mengklaim menewaskan dua belas orang, termasuk pemimpin pejuang Islam terkemuka di republik Kabardino-Balkaria dan Chechnya Kaukasus Utara pada hari Kamis (20/9/2012), para pejabat dan media setempat mengatakan.
Dua petugas keamanan juga tewas dalam pertempuran itu, kata mereka.
Rusia memerangi pemberontakan umat Islam di Kaukasus Utara di mana pejuang Islam melakukan serangan hampir setiap hari selama lebih dari satu dekade setelah pasukan federal Rusia menggulingkan pemerintahan kelompok Islam di Chechnya.
Pejuang Islam di Kaukasus Utara mengatakan mereka berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di garis provinsi di sepanjang perbatasan selatan Rusia.
Polisi dan petugas keamanan mengepung sebuah rumah di ibukota regional Kabardino-Balkaria, Nalchik, dan menyerbu rumah tersebut setelah para pejuang Islam yang berada di dalam menolak untuk menyerah dan melepaskan tembakan, Komite Anti-Teroris Nasional mengatakan.
Pasukan pemerintah menewaskan semua penghuni rumah yang berjumlah delapan orang, termasuk empat pemimpin pemimpin senior dan dua wanita yang merupakan istri dari pejuang Islam dan ikut ambil bagian dalam baku tembak, kata Komite Anti-Teroris Nasional dalam sebuah pernyataan.
Kekerasan lebih sering terjadi di Chechnya, Ingushetia dan Dagestan tenggara jauh dari Kabardino-Balkaria, meskipun kekhawatiran Moskow ran bahwa pertempumungkin tumpah ke daerah lain.
Kantor berita Rusia Interfax mengutip kepala daerah Chechnya yang didukung Kremlin, Ramzan Kadyrov, mengatakan pada hari Kamis bahwa empat pejuang Islam dan dua anggota pasukan keamanan dalam pertempuran di Chechnya. (by/Reuters)