SURIAH (voa-islam.com) - Setelah ditinggal pergi oleh orang-orang di dalam lingkaran dalam kekuasaaannya yang membelot ke pihak oposisi, Presiden Suriah yang sedang diperangi, Bashar Al-Assad kini juga ditinggal pergi oleh saudara kandungnya menyusul perbedaan pendapat diantara mereka berdua.
Saudara perempuan satu-satunya dari Presiden Suriah Bashar al-Assad, Bushra, yang suaminya tewas dalam pemboman bulan Juli, kini tinggal di Dubai dengan anak-anaknya, para warga Suriah kepada AFP, Ahad (23/9/2012).
Ayman Nour Abdel, editor-in-chief dari all4syria.com situs berita oposisi, mengatakan kepada AFP bahwa Bushra, yang tidak memegang jabatan dalam rezim Suriah, pergi setelah "perbedaan" dengan adiknya yang pasukannya terkunci dalam konflik mematikan dengan pemberontak. Bashar telah "menuduhnya menjadi lebih dekat dengan oposisi karena dia tidak sepenuhnya setuju dengan kebijakan yang dia ambil," kata Abdel Nour.
Dengan keberangkatan Bushra, Assad kini hanya tinggal memiliki satu saudara laki-laki yang bersamanya, Maher, yang menjadi komandan Brigade Keempat yang terkenal di negara itu. Dua saudara lainnya, Bassel dan Majd, sudah mati.
Kakak perempuan tertua Bashar Al-Assad tersebut, yang merupakan seorang apoteker berusia 50-an, memiliki lima anak yang telah terdaftar di sekolah swasta di Dubai, menurut ekspatriat Suriah di emirat. Suaminya, Jenderal Assef Shawkat, yang menjabat wakil kepala staf tentara telah tewas bersama dengan tiga pejabat tinggi lainnya dalam pemboman 18 Juli lalu di markas Keamanan Nasional di Damaskus.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, setidaknya 29.000 orang telah tewas sejak pemberontakan melawan kekuasaan Assad meletus pada Maret tahun lalu. PBB menempatkan korban di lebih dari 20.000 orang. (by/AFP)
Ket: Bushra Al-Assad (dilingkari merah) bersama adik-adik dan kedua orang tuanya. / foto. RIANOVOSTI