YAMAN (voa-islam.com) - Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi mengatakan pada Selasa malam bahwa ia siap untuk berdialog dengan kelompok pejuang Al-Qaidah, tetapi hanya jika mereka menyerahkan senjata mereka dan menunjukkan pertobatan.
"Saya selalu mengatakan bahwa meskipun darah telah ditumpahkan, rumah sudah hancur dan orang-orang telah mengungsi, kami akan mempertimbangkan dialog dengan syarat bahwa para pejuang Islam menyerahkan senjata mereka, mengumumkan pertobatan mereka ... dan berhenti melindungi kelompok-kelompok bersenjata, "kata Hadi dalam pidato di televisi.
Abdrabuh Mansur Hadi, yang mengambil alih pemerintahan pada Februari setelah berbulan-bulan protes dan pertempuran jalanan yang memaksa orang kuat Ali Abdullah Saleh terjungkal dari kekuasaan, bersumpah dalam pidato penerimaannya untuk memberantas loyalis Al-Qaidah yang merebut sebagian besar wilayah selatan dan Yaman selama kekosongan kekuasaan tahun lalu.
Tapi Hadi mengatakan pada Selasa: "mediator ... menekan saya untuk menerima dialog."
Dia tidak merinci identitas mediator tersebut tetapi menambahkan: ". Para mediator sering pergi dan tidak pernah kembali lagi"
Hadi mengumumkan serangan habis-habisan terhadap mujahidin pada Mei lalu yang menyebabkan pasukan pemerintah yang didukung oleh AS bisa merebut kembali sejumlah kota di provinsi selatan Abyan bulan berikutnya.
Namun pejuang Islam terus memerangi pasukan di provinsi-provinsi timur Yaman dan diyakini bertanggung jawab atas serangkaian serangan dalam beberapa pekan terakhir pada para pejabat senior keamanan baik di provinsi dan di ibukota Sanaa. (an/AFP)
Ket: Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi. / foto.AP