PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Kementerian Dalam Negeri Perancis telah mengancam akan mengusir setiap Muslim yang, sebagaimana Paris mengklaim, merongrong keamanan dan menimbulkan "ancaman bagi negara".
Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls mengumumkan pada hari Kamis (27/9/2012) bahwa Paris tidak akan ragu-ragu untuk mengusir orang-orang Muslim yang merupakan "ancaman bagi negara", AFP melaporkan.
Komentarnya muncul beberapa hari setelah mingguan Prancis Charlie Hebdo pada 19 September menembakkan sentimen anti-Muslim melalui publikasi kartun Nabi terbaru yang menghina Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Penerbitan karikatur kontroversial itu terjadi di tengah kemarahan meluas atas film buatan AS yang menghina figur tersuci dalam Islam, dan telah memicu protes berhari-hari di dunia Arab, Afrika, Asia dan beberapa negara-negara Barat.
Muslim di Iran, Turki, Sudan, Mesir, Yaman, Tunisia, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Kashmir, Pakistan, India, Irak, Gaza, Maroko, Suriah, Kuwait, Nigeria, Kenya, Australia, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Belgia, dan beberapa negara lain telah mengadakan banyak demonstrasi untuk mengutuk film menghujat tersebut.
Pemrotes yang marah menuntut pemerintah AS meminta maaf kepada dunia Muslim atas film anti-Islam itu.
Pada tanggal 16 September, Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls memerintahkan larangan pada setiap demonstrasi lebih lanjut terhadap film anti-Islam yang dibuat di Amerika Serikat.
"Saya telah mengeluarkan instruksi agar hal ini tidak terjadi lagi. Protes-protes ini dilarang, "kata Valls dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi France 2. (by/ptv)