KANDAHAR, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kepala polisi Kandahar pada hari Kamis (27/9/2012) sesumbar bahwa Taliban tidak memiliki keberanian untuk memasukkan pertempuran berhadap-hadapan dengan pasukan Afghanistan, sehingga semakin meningkatkan penggunaan bom pinggir jalan (IED), alasan utama di balik korban melonjak di kalangan pasukan di provinsi selatan Kandahar.
Kolonel Rahmatullah Atrafi mengatakan kepada wartawan di rumah gubernur bahwa pemberontak baru-baru ini mengintensifkan serangan bom pinggir jalan terhadap pasukan pemerintah, yang mendeteksi lebih dari 10 bom setiap hari di batas kota Kandahar dan distrik-distrik terdekat.
Ia mengatakan bom pinggir jalan tetap menjadi faktor kunci di balik kematian yang meningkat di antara pasukan keamanan dan warga sipil.
Atrafi mengklaim polisi sering menderita korban ketika mereka mencoba untuk menyelamatkan warga sipil.
"Polisi telah tewas pada banyak kesempatan oleh pejuang Islam setelah mereka tiba di lokasi serangan bom dan kemudian bom kedua meledak," katanya.
Kepala polisi tersebut menuduh pejuang Islam bersembunyi di antara orang-orang setelah melakukan serangan bom. "Mereka tidak memiliki nilai untuk kehidupan manusia," klaim Atrafi.
Sekitar 93 ranjau ditemukan dan dijinakkan selama dua pekan terakhir di kota Kandahar dan distrik, kepala polisi tersebut mengatakan, hanya menambahkan beberapa ranjau yang meledak selama periode tersebut, menimbulkan korban baik pada pasukan keamanan dan warga. (by/pjhk)