Presiden Mesir Mohammad Morsi minta dukungan Turki melakukan "intervensi" negara-negara Arab terhadap di Suriah. Hal ini, menurut seorang pejabat Mesir, di mana Qatar mengajukan usulan guna melakukan intervensi militer terhadap Suriah, ungkap sumber itu. Intervensi militer dari negara-negara Arab, bertujuan menghentikan pertumpahan darah dan pembantaian yang terus berlangsung di Suriah.
Juru bicara presiden Mesir, Seyf Abdulfettah, mengatakan kepada kantor berita nasional Turki, Anadolu, bahwa "intervensi ini memiliki batas-batas yang jelas", ujarnya. Langkah negara-negara Arab yang ingin melakukan intervensi militer itu, tujuannya menghindari kemungkinan intervensi asing dari fihak asing. Namun, Mursi menegaskan langkah intervensi itu, tidak semata-mata karena kemungkinan adanya intervensi asing kedalam negeri Suriah.
Tetapi, menurut Mursi yang lebih pokok, saat ini harus ada langkah bersama dari negara-negara Arab menyelamatkan rakyat Suriah, yang akibat perang di negeri itu, sudah lebih 40.000 rakyat yang tewas. Kejahatan Bashar al-Assad harus dihentikan, ujar Mursi.
Abdulfettah mengatakan para pejabat Mesir dan Qatar menyepakati agenda ini, dan akan menetapkan pertemuan bagi mewujudkan langkah-langkah yang haus diambil dalam waktu dekat. Di New York, saat berlangsung Sidang Umum PBB, di mana pemimpin Qatar Sheik Thani, menyerukan campur tangan militer terhadap Suriah, guna menghentikan pertumpahan darah.
Mursi melakukan kunjungan ke Turki, bertemu dengan Perdana Menteri Turki, Erdogan, dan bertemu dengan sejumlah pemimpin Partai AKP, di mana Mursi menyampakan pidatonya dalam Kongres Partai AKP. Ikhwan dan AKP memiliki landasan perjuangan yang sama, dan memiliki tujuan yang sama, khususnya dalam cita-cita menegakkan cita-cita Islam. af/wb.