ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Islamabad telah mengumumkan bahwa 80 persen dari orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak di negara tersebut adalah warga sipil tak berdosa, sebuah pernyataan yang bertentangan dengan klaim AS bahwa serangan itu banyak membunuh para pejuang Islam.
Pengumuman itu di buat Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik hari Rabu (17/10/2012).
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa 96 serangan lintas perbatasan tersebut diluncurkan dari Afghanistan.
Daerah suku Pakistan adalah target utama dari serangan teror drone AS, dengan Washington mengklaim bahwa pesawat tak berawak itu menargetkan para pejuang Islam. Namun, jumlah korban warga sipil menunjukkan bahwa warga sipil Pakistan adalah korban utama dari serangan tersebut.
Pembunuhan warga sipil Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan itu telah tegang hubungan antara Islamabad dan Washington, mendorong para pejabat Pakistan untuk mengirim peringatan kepada pemerintah AS atas serangan teror drone tersebut.
Meskipun seruan berulang kali dari pemerintah Pakistan pada Washington untuk mengakhiri serangan pesawat tak berawak, pemerintah AS tetap tak bergeming dan terus melakukan serangan terhadap wilayah suku di negara itu.
Serangan udara itu diprakarsai oleh mantan Presiden AS George W. Bush, tetapi telah meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama.
Serangan drone telah memicu demonstrasi anti-AS di seluruh Pakistan untuk mengutuk pelanggaran Amerika Serikat 'kedaulatan nasional dan pembunuhan warga sipil tak berdosa mereka. (by/ptv)