View Full Version
Ahad, 21 Oct 2012

Taliban Bantah Tuduhan PBB Bom Pinggir Jalan Mereka Sebabkan Korban Sipil Terbesar

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pejuang Islam Afghanistan, Taliban pada hari Ahad (21/10/2012) membantah sebuah laporan PBB bahwa bom pinggir jalan Taliban yang menyebabkan korban sipil paling banyak di Afghanistan, seraya mengatakan laporan itu merupakan "propaganda Barat."

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa para pejuang Islam hanya menggunakan senjata untuk menargetkan pasukan asing dan pasukan keamanan Afghanistan.

"Dengan menyebarkan propaganda seperti itu mereka berusaha untuk mencegah kita dari menanam bom yang menyebabkan kematian paling banyak dari para penjajah di negara kita," katanya dalam sebuah pernyataan email.

Pada hari Sabtu, misi PBB di Afghanistan mendesak para pejuang Islam untuk mengakhiri penggunaan bom pinggir jalan, juga dikenal sebagai alat peledak improvisasi atau IED, menusuh bom-bom tersebut sejauh ini merupakan pembunuh terbesar warga sipil dalam konflik di Afghanistan. Organisasi itu menggunakan istilah itu dalam referensi baik untuk bom yang diledakkan dengan kendali jarak jauh dan ranjau darat yang meledak ketika kendaraan berjalan di atas mereka.

..Dengan menyebarkan propaganda seperti itu mereka berusaha untuk mencegah kita dari menanam bom yang menyebabkan kematian paling banyak dari para penjajah di negara kita..

Seruan itu terjadi sehari setelah 19 warga sipil tewas dan 15 lainnya luka-luka ketika bus mereka menghantam sebuah ranjau di utara provinsi Balkh, Jumat (19/10/2012). PBB mengatakan, ledakan yang disebabkan oleh IED itu ditanam di jalan umum yang sibuk dan meledak dengan sebuah tekanan pemicu. Misi PBB mengatakankan bom itu "konsisten dengan pola-pola dan taktik-taktik yang didokumentasikan yang dipilih oleh Taliban."

BOm-bom rakitan yang ditanam pejuang Islam terus menjadi senjata paling mematikan bagi warga sipil, menurut klaim badan dunia tersebut. IED menewaskan 340 warga sipil dan melukai 599 lebih selama sembilan bulan terakhir, meningkat hampir 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, klaim PBB.

Tetapi juru bicara Taliban membantah bahwa pejuang Islam beroperasi di wilayah provinsi Balkh di mana ledakan hari Jum'at terjadi.

Zabiullah Mujahid juga mengatakan Taliban hanya menggunakan bom pinggir jalan dengan remote control dimana- tidak seperti perangkat peledak secara otomatis yang diaktifkan oleh tekanan pada pemicu - memungkinkan bomber untuk memilih waktu ledakan itu dan secara khusus menargetkan pasukan koalisi dan sekutu Afghanistan mereka.

Sekitar setengah dari korban, baik tewas atau terluka, yang diderita oleh pasukan koalisi NATO dalam beberapa tahun terakhir telah disebabkan oleh bom pinggir jalan dan ranjau. (an/AP)


latestnews

View Full Version