SITTWE, MYANMAR (voa-islam.com) - Kolaborasi jahat antara pasukan militer dan ekstrimis Buddha Rkahine di Myanmar kembali menewaskan belasan Muslim Rohingya.
Setidaknya sebelas Muslim Rohingya di Myanmar meniggal setelah ekstremis Buddha membakar rumah-rumah mereka di dua desa Muslim di kota Sittwe di negara bagian Rakhine barat, laporan mengatakan.
Insiden itu terjadi ketika sejumlah warga Buddha didukung oleh tentara dan pasukan penjaga perbatasan membakar rumah-rumah Muslim di desa Mamra dan Mraut Ahad malam, Radio Banga melaporkan pada hari Senin.
Pasukan militer Myanmar diduga memberikan warga Buddha wadah-wadah besar bensin untuk membakar rumah-rumah penduduk desa Muslim dan memaksa mereka untuk melarikan diri dari rumah mereka.
Kebisuan dari organisasi hak asasi manusia terhadap pelanggaran terhadap Muslim Rohingya telah semakin membuat berani ekstremis Buddha dan pasukan pemerintah Myanmar.
Pemerintah mayoritas Buddha Myanmar menolak mengakui Muslim Rohingya dan telah mendiklasifikasikan mereka sebagai migran ilegal, meskipun Muslim Rohingya dikatakan merupakan keturunan asli dari Muslim Persia, Turki, Bengali, dan Pathan, yang bermigrasi ke Myanmar pada awal abad ke-8.
Menurut laporan, ribuan Muslim Rohingya Myanmar hidup dalam kondisi mengerikan di kamp-kamp pengungsi setelah pasukan pemerintah dan ekstremis Buddha mulai membakar desa mereka pada tanggal 10 Agustus lalu.
Laporan-laporan mengatakan sekitar 650 Rohingya telah tewas di negara bagian Rakhine di barat negara itu dalam beberapa bulan terakhir, sementara 1.200 lainnya hilang tidak diketahui nasibnya dan 80.000 orang lagi telah mengungsi. (by/ptv)