View Full Version
Selasa, 30 Oct 2012

Dilarang Masuk, 3000 Pengungsi Rohingya Terdampar di Lepas Pantai Bangladesh

BANGLADESH (voa-islam.com) - Ribuan Muslim Burma yang melarikan diri dari serangan mematikan yang dilakukan ekstrimis di rumah mereka terdampar di Teluk Benggali setelah Bangladesh melarang mereka masuk ke negara itu karena khawatir banyak dari mereka adalah imigran ilegal.

Sebanyak 3.000 Muslim Rohingya dilaporkan menunggu di lepas pantai Cox Bazaar di Bangladesh dalam sekitar 50 kapal setelah melarikan diri dari serangan oleh umat Buddha di negara bagian Rakhine Myanmar. Menurut laporan resmi pemerintah, 84 orang telah tewas dan lebih dari 28.000 Muslim mengungsi dalam gelombang serangan di mana ratusan rumah telah dibakar.

Beberapa ribu Muslim Rohingya - yang merupakan salah satu dari etnis minoritas di dunia yang paling dianiaya - melarikan diri ke gunung untuk menghindari kekerasan sementara ribuan lainnya menaiki kapal laut menuju ibukota negara Sittwe dan Bangladesh.

Senin (29/10/2012) malam pejabat Senior Bangladesh berdalih bahwa sementara mereka bersimpati dengan penderitaan Muslim Rohingya akibat kekerasan komunal saat ini, mereka yakin banyak dari warga yang menuju pantai negara tersebut bukan pengungsi asli tapi imigran yang diselundupkan oleh para pedagang manusia.

Dari 800-1000 "Muslim Rohingya" yang tiba di Bangladesh dengan perahu pada bulan Juni lalu, ketika jumlah yang tewas dibawah 100 orang dalam gelombang pertama serangan, 80 persen ditemukan merupakan manusia yang diperdagangkan dan hanya 20 persen merupakan pengungsi asli yang melarikan diri dari kekerasan, kata pejabat senior Departemen Luar Negeri Saida Muna Tasneem.
    
"80 persen adalah bagian dari perdagangan manusia biasa dengan diorganisir oleh kelompok-kelompok yang mengambil keuntungan dari kekerasan sektarian tersebut," katanya.

"Bangladesh adalah negara yang sangat kecil dan salah satu negara yang paling padat penduduknya di dunia. Sementara kita bersimpati, masyarakat internasional harus merenungkan mengapa orang-orang itu sedang dianiaya.

"Sejauh yang Bangladesh khawatirkan adalah kami tidak memiliki kemampuan untuk orang-orang ilegal dari Myanmar (Burma). Terlepas dari mereka apakah para pengungsi yang perlu dinilai," katanya.

Ada 800.000 Rohingya yang tinggal di sepanjang perbatasan Myanmar dengan Bangladesh tetapi mereka tidak memiliki kewarganegaraan karena mereka tidak diterima sebagai warga negara Burma. Buddha Rakhine menganggap mereka sebagai migran ilegal asal Bangladesh. (by/tlgrp)


latestnews

View Full Version