View Full Version
Kamis, 01 Nov 2012

Mendagri Malaysia: Para Tersangka 'Teroris' Telah Diawasi Sejak Setahun Lalu

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Menteri Dalam Negeri Malaysia mengatakan pada Rabu (31/10/2012) bahwa banyak tersangka "teroris" telah tumbuh di Malaysia, tetapi pemerintah telah mengawasi gerakan mereka sejak tahun lalu.

Datuk Seri Hishammuddin Hussein meyakinkan warga Malaysia bahwa situasi berada di bawah kontrol dan pemerintah bekerja sama dengan badan-badan internasional pada masalah keamanan.

"Saya tidak bisa mengumumkan jumlah mereka hari ini, tapi saya sedang membangun hubungan Malaysia dengan badan-badan internasional - apakah itu dengan CIA, MI6, lembaga di India dan Pakistan dan lain-lain," kata Hishammuddin kepada para wartawan di parlemen.

Ia juga menegaskan bahwa dua warga Malaysia yang ditangkap di Libanon karena dicurigai sebagai pelaku bom jibaku untuk Al-Qaidah memang terkait dengan organisasi pejuang Islam global, berdasarkan temuan intelijen polisi dan dari lembaga-lembaga asing.

Dia menambahkan bahwa mereka telah berada di bawah pengawasan otoritas 'sejak tahun lalu.

"Keduanya yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional Al- Qaidah telah dipantau oleh pihak berwenang sejak tahun lalu.

"Kami hanya mengungkapkan hari ini karena masalah ini telah menjadi pengetahuan publik menyusul penangkapan dua warga Malaysia 'di Lebanon," tambahnya.

..Keduanya yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional Al- Qaidah telah dipantau oleh pihak berwenang sejak tahun lalu..

Sebuah surat kabar Lebanon, Al-Joumhouria, telah melaporkan dua tersangka yang diidentifikasi sebagai Mohammed Rafik Aaref, 21, dan Mohammed Razin Shaaban, 28 tahun, telah didakwa dengan sebagai anggota Al-Qaidah dan telah direkrut untuk bergabung dengan organisasi tersebut pada tahun 2007 oleh orang Malaysia lain, yang mereka sebut Mustapha Mansour.

Mengutip sumber-sumber keamanan Lebanon, surat kabar itu melaporkan bahwa dua warga Malaysia tersebut sebelumnya telah ditangkap pada tahun 2007 dan dijatuhi hukuman penjara di mana mereka bertemu Jamal al-Badawi, yang dituduh berada di balik pemboman Kapal Perusak Angkatan Laut AS, USS Cole, di Yaman pada tahun 2000.

Al-Joumhouria melaporkan bahwa ke dua warga Malaysia tersebut mencoba memasuki Suriah sekitar dua bulan yang lalu, melalui Turki dengan misi jihad untuk melakukan serangan jibaku yang direncanakan oleh seorang pria yang surat kabar itu sebut bernama Abou Hassan dan yang dikatakan bertanggung jawab atas masuknya semua mujahidin ke Suriah.

Harian tersebut melaporkan bahwa dua orang Malaysia itu kemudian menuju ke Lebanon setelah mereka gagal masuk Suriah. (an/tmi)

Ket: Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein


latestnews

View Full Version