Riyad (voa-islam.com) Kerajaan Arab Saudi menghadapi goncangan yang begitu hebat, akibat ledakan dahsyat yang bersumber dari mobil tanki bahan bakar gas yang meledak.
Ledakan dahsyat di ibukota Arab Saudi, Riyadh, menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Ledakan terjadi setelah truk pengangkut bahan bakar menabrak jembatan sehingga menimbulkan kebocoran gas dan selanjutnya ledakan di gudang-gudang penyimpanan mesin dan kendaraan.
"Sopir truk terkejut dengan adanya kecelakaan lalu lintas di jalan yang dilewatinya, sehingga membuat truknya menabrak tiang jembatan," kata juru bicara Departemen Pertahanan Sipil Mohamed Hubail Hammadi, Kamis.
"Ledakan dan kebakaran terjadi setelah gas yang bocor memenuhi lokasi. Kerusakan parah terjadi, selain tabrakan lalu lintas," tambahnya.
Lokasi kecelakaan tidak jauh dari kantor pusat Penjaga Nasional Arab Saudi dan Sekolah Tinggi Ilmu Keamanan Pangeran Nayef di kawasan timur Riyadh. Namun para pejabat mengatakan ledakan tersebut murni kecelakaan.
Menteri Pertahanan Sipil Saed al-Tweijri mengatakan kebakaran sekarang berhasil dikendalikan. Dia menyalahkan sopir truk atas kecelakaan dan kebakaran yang terjadi.
Kekuatan ledakan begitu dahsyat sehingga meratakan gudang setinggi beberapa lantai. Puing-puing reruntuhan berserakan di lokasi kejadian dan sekitarnya.
"Saya berada di dalam gedung ketika ledakan terjadi. Kemudian terdengar boom, gedung runtuh," kata seorang warga yang selamat, Kushnoo Akhtar kepada kantor berita Reuters.
Berbagai spekulasi ledakan itu merupakan skenario kelompok jihadis, yang suah muak dengan kerajaan Arab Saudi, di mana Raja Abdullah terlalu lembek terhadap Amerika Serikat, di mana kebijakan keras Kerajaan Arab Saudi terhadap kaum militan. Sebelumnya, sudah ada peringatan dari kalangan jihadis, agar Raja Abdullah berhenti memerangi kelompok militan. af/hh