KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Wakil Pemimpin Gerakan Hamas mengatakan pada bahwa kelompok perlawanan Palestina itu menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata, Jum'at.
"Ada banyak seruan melakukan gencatan senjata, tetapi tidak akan segera melakukan gencatan senjatai," kata Mousa Abu Marzouq, di Kairo. Abu Marzouq mengatakan Hamas menuntut diakhirinya pengepungan Israel di Gaza dan pembunuhan para pemimpin Hamas.
Sebelumnya Amerika Serikat melalui Penasihat Gedung Putih telah meminta negara-negara yang memiliki kontak dengan Hamas untuk mendesak kelompok Hamas menghentikan serangan roket baru-baru ini dari Gaza, Kamis.
"Kami sudah mendesak ... orang-orang yang memiliki tingkat pengaruh dengan Hamas seperti Turki, Mesir, dan beberapa mitra Eropa untuk menggunakan pengaruhnya mendesak Hamas untuk menghentikan serangannya kepada wilayah Israel," kata Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional Amerika, dalam sebuah konferensi pers dengan para wartawan.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa gerakan itu telah menolak tawaran dari "beberapa mediator" yang menawarkan untuk memfasilitasi gencatan senjata, Jum'at.
Berbicara setelah pertemuan dengan faksi-faksi di Gaza City, Abu Zuhri mengatakan: "Kami menerima proposal melalui beberapa pihak internasional dan regional untuk memfasilitasi gencatan senjata. Namun Hamas percaya bahwa penjajah Israel tidak serius tentang kesepakatan gencatan senjata tersebut."
Hamas dan faksi-faksi perlawanan lainnya sepakat untuk terus melancarkan serangan ke wilayah-wilayah Israel dari Gaza "sampai ada jaminan bahwa Israel akan tetap berpegang pada kesepakatan gencatan senjata."
Israel melanggar gencatan senjata terakhir dengan Hamas- yang dimediasi Mesir- pada Rabu ketika serangan Zionis membunuh komandan militer kelompok itu Ahmad al-Jaabari di Kota Gaza.
Al-Jaabari yang memiliki hubungan dekat dengan Kairo dan Mesir yang merupakan titik kontak untuk menengahi gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Pemimpin Hamas Ahmad Yousef mengatakan kepada Ma'an pemimpin Mesir tidak lagi mempercayai Israel, karena mengingkari gencatan senjata terakhir.
Yousef mengatakan bahwa Hamas tidak akan setuju untuk gencatan senjata lain dengan Israel, meskipun ada tekanan dari negara-negara Arab dan Eropa, Jum'at.
Dia mengatakan kepada Ma'an bahwa Israel mengirimkan permintaan gencatan senjata melalui negara-negara Eropa dalam apa yang dia sebut sebagai "perang psikologis."
Dia menambahkan bahwa Hamas tidak akan mempertimbangkan gencatan senjata tersebut, kecuali jika Israel mengangkat blokade atas tanah , laut dan udara di Jalur Gaza.(by/mn)